Dari berita yang diliput oleh beritajakarta.com diatas, Warga yang bermukim di daerah meruya selatan Jakarta Barat, mengeluhkan aliran air limbah dari pabrik textile rumahan yang berada di RT01 RW02 Kelurahan Joglo, sebab meski jarak pabrik tersebut lumayan jauh dari pemukiman warga namun aliran limbah dari industri bahan textile itu mengalir jauh hingga ke saluran yang berada ditengah-tengah pemukiman warga. Warga juga kerap mencium aroma tdidak sedap saat limbah dibuang ke saluran air. Bahkan akibat air limbah tersebut sejumlah warga tidak bisa menggunkan air tanah untuk keperluan sehari hari, lantaran airnya telah tercemar. Dari video diatas air yang tekena limbah industri textile tersebut terlihat keruh diduga air telah tercemar zat kimia cair sejenis bahan textile.
Perlu tindakan tegas untuk para pelaku usaha yang tidak memiliki izin usaha, apalagi usaha yang menghasilkan limbah berbahaya seperti industri textile ini. Dampak negative yang ditimbulkan dari industri textile ini jika tidak dikelola dengan tidak tepat akan sangat merugikan lingkungan sekitar, baik itu lingkungan hidup, seperti ikan ikan yang hidup disungai yang sungainya itu dijadikan tempat pembuangan zat kimia cair dari industri tersebut makan ekosistem yang ada di sungai tersebut akan terganggu. Maupun dampak bagi masyarakat sekitar, yaitu tidak sedapnya bau yang ditimbulkan dari hasil limbah industri tersebut dan yang lebih parahnya lagi air tanah yang biasa digunkan untuk minum, mandi dan keperluan sehari hari lainnya jadi tidak dapat digunakan lagi dikarnakan telah tercemar dari limbah industri textile tersebut. Diharapkan instasi terkait menindak sanksi yang tegas untuk para pelaku industri nakal tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar