Seminar ini dilaksanakan pada 28
Oktober 2014 di Universitas Gunadarma ruang D460. Seminar yang diadakan oleh
BEM FTI Universitas Gunadarma ini membahas topik tentang “Jiwa Nasioanlisme
Pemuda”. Seminar ini diadakan guna memperingatan hari sumpah pemuda yang jatuh
pada tanggal 28 Oktober 2014. Dari acara seminar kali ini, saya bisa mengambil
beberapa pelajaran dari para pembicara pada subjek - materi pelajaran yang
terkandung dalam seminar.
Semangat
nasionalisme diartikan sebagai suasana batin yang melekat dalam diri setiap
individu sebagai pribadi maupun sebagian bagian dari bangsa dan negara, yang
diimplementasikan dalam bentuk kesadaran dan perilaku yang cinta tanah air,
kerja keras untuk membangun, membina dan memelihara kehidupan yang harmonis
dalam rangka memupuk dan memelihara persatuan dan kesatuan, serta rela berkorban
harta, benda bahkan raga dan jiwa dalam membela bangsa dan negara.
Akan tetapi seiring dengan berjalannya zaman, berbagai peristiwa yang telah terjadi mengindikasikan mulai lunturnya jati diri bangsa Indonesia khususnya dikalangan pelajar dan pemuda yang berimbas terhadap penurunan semangat nasionalisme. Ironisnya, tatkala berbagai masalah menimpa bangsa ini, masih banyak para pemuda, politisi maupun kalangan elite yang masih mementingakan kepentingan golongan ataupun kelompok daripada kepentingan bersama. Banyak dari mereka belum sadar bahwa untuk mencapai kemerdekaan bangsa pada saat itu dibutuhkan perjuangan keras bahkan hingga mengorbankan nyawa mereka untuk mati demi sebuah kemerdekaan. Jika pada zaman pergerakan kemerdekaan semangat nasionalisme diperlukan dan dibangkitkan oleh seluruh rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah maka kini di era globalisasi semangat nasionalisme diperlukan untuk membangun bangsa menuju bangsa yang beradab, bermartabat dan bersaing di dunia internasional tanpa meninggalkan identitas kebangsaannya.
Kecintaan pada produk
dalam negeri mulai hilang dengan semakin banyaknya produk asing seperti makanan
siap saji dari luarnegeri, produk pakian dari luar negeri dan masih banyak yang
lainnya telah membanjiri dan menjamur di negeri ini. Dengan membeli produk luar
negeri pemuda saat ini menganggap suatu kebanggaan tersendiri yang dapat
menaikkan gengsi mereka dihadapan masyarakat. Tampaknya westernisasi telah
menyulap pemuda negeri ini menjadi lupa akan jati diri mereka sebagai bangsa
Indonesia yang masih memegang teguh budaya timur. Kondisi para pemuda kita saat ini nampak jelas di depan mata kita bahwa jiwa nasionalismenya mulai luntur.
Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa
adalah sarana untuk membangkitkan semangat nasionalisme, yang dapat dilakukan
dengan senantiasa memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan bernegara
dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai generasi muda bangsa Indonesia, kita
harus membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air yang cenderung
meredup ditengah peliknya masalah ekonomi dan politik bangsa ini, semangat akan
nilai-nilai nasionalisme harus tetap dijalankan.
0 komentar:
Posting Komentar