search

Jumat, 30 Januari 2015

Air Limbah Textile Cemarkan Lingkungan



Dari berita yang diliput oleh beritajakarta.com diatas, Warga yang bermukim di daerah meruya selatan Jakarta Barat, mengeluhkan aliran air limbah dari pabrik textile rumahan yang berada di RT01 RW02 Kelurahan Joglo, sebab meski jarak pabrik tersebut lumayan jauh dari pemukiman warga namun aliran limbah dari industri bahan textile itu mengalir jauh hingga ke saluran yang berada ditengah-tengah pemukiman warga. Warga juga kerap mencium aroma tdidak sedap saat limbah dibuang ke saluran air. Bahkan akibat air limbah tersebut sejumlah warga tidak bisa menggunkan air tanah untuk keperluan sehari hari, lantaran airnya telah tercemar. Dari video diatas air yang tekena limbah industri textile tersebut terlihat keruh diduga air telah tercemar zat kimia cair sejenis bahan textile.

Perlu tindakan tegas untuk para pelaku usaha yang tidak memiliki izin usaha, apalagi usaha yang menghasilkan limbah berbahaya seperti industri textile ini. Dampak negative yang ditimbulkan dari industri textile ini jika tidak dikelola dengan tidak tepat akan sangat merugikan lingkungan sekitar, baik itu lingkungan hidup, seperti ikan ikan yang hidup disungai yang sungainya itu dijadikan tempat pembuangan zat kimia cair dari industri tersebut makan ekosistem yang ada di sungai tersebut akan terganggu. Maupun dampak bagi masyarakat sekitar, yaitu tidak sedapnya bau yang ditimbulkan dari hasil limbah  industri tersebut dan yang lebih parahnya lagi air tanah yang biasa digunkan untuk minum, mandi dan keperluan sehari hari lainnya jadi tidak dapat digunakan lagi dikarnakan telah tercemar dari limbah industri textile tersebut. Diharapkan instasi terkait menindak sanksi yang tegas untuk para pelaku industri nakal tersebut.

Senin, 26 Januari 2015

Seminar Nasional Teknik Elektro "Elektrifikasi Masa Depan di Indonesia"



Program Studi Teknik Elektro Universitas Gunadarma  menyelenggarakan seminar dengan judul "ELEKTRIFIKASI MASA DEPAN DI INDONESIA"  , yang diselenggarakan pada tanggal 26 Januari 2015 di ruang auditorium kampus D gedung 4 Lantai 6 Universitas Gunadarma. Narasumber pada kesempatan kali ini adalah Ir. Benny Marbun., MEngSc (Kepala Divisi Niaga PLN) dan Dr. Setiyono., ST, MT (Dosen Teknik Elektro Universitas Gunadarma)

TEMPO.CO , Jakarta - Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla mengklaim mampu mewujudkan rasio sambungan listrik (elektrifikasi) hingga 99 persen dari total penduduk Indonesia, Hal ini terungkap dalam rapat diKantor Wakil Presiden, Senin, 10 November 2014.
Menurut Direktur Utama PT PLN (persero), Nur Pamudji, rasio elektrifikasi 99 persen bisa tercapai dalam kurun waktu lima tahun. "Saat ini, rasio elektrifikasi nasional sudah naik dari 62 persen jadi 85 persen," kata Pamudji.
Dalam rapat tersebut, Kalla meminta pencapaian rasio elektrifikasi nasional per tahun sebesar tiga persen. Sehingga, dalam lima tahun pemerintahan akan tercapai tambahan 15 persen.
Menurut Pamudji, beberapa wilayah di Indonesia masih jauh dari rata-rata rasio nasional. Bahkan, di Pantai Timur Riau dan Gorontalo ada daerah dengan tingkat rasio elektrifikasi 40 persen. "Rasio ini dikembangkan sejalan dengan pengembangan jalan. Jaringan listrik mengikuti jaringan jalan," ucapnya. 
Pemerintah memang memiliki target untuk membangun pembangkit listrik dengan total daya 35 ribu megawatt. Salah satu program pendukung target tersebut adalah pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Air (PLTA) di Waduk Jati Gede, Jawa Barat. Menurut Pamudji, saat ini PLN sudah memiliki kontraktor. 
Sedangkan soal relokasi dan lahan, menurut Pamudji, sudah menjalani proses pengurusan izin. Dia mengklaim Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan telah siap membantu percepatan proses izin dan pembebasan lahan. 
Sumber; http://www.tempo.co/read/news/2014/11/11/090621081/Jokowi-JK-Jamin-Elektrifikasi-Bakal-99-Persen
x

Kuliah Umum Peran Pemuda dalam Menghadapi Tantangan Indonesia Ke Depan



Universitas Gunadarma bekerja sama dengan Pangdam Jaya menyelenggarakan kuliah umum dengan tema ''Peran Pemuda dalam Menghadapi Tantangan Indonesia Ke Depan" , yang diselenggarakan pada tanggal 22 Januari 2015 di ruang auditorium D46 Universitas Gunadarma. Narasumber pada kesempatan kali ini adalah Mayjen Agus Sutomo.


DEPOK - Panglima Daerah Militer Jakarta Raya (Pangdam Jaya) Mayjen Agus Sutomo hari ini menyampaikan kuliah umum di depan ratusan mahasiswa Universitas Gunadarma, Depok. Ia mengajak seluruh mahasiswa bersemangat menghadapi 100 tahun Indonesia merdeka atau Indonesia Emas.
Dalam orasinya yang berjudul 'Peran Pemuda dalam Menghadapi Tantangan Indonesia ke depan', Agus mengingatkan mahasiswa mewaspadai proxy war yang mengancam seluruh sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia menegaskan, rakyat harus menjauhi konflik apa pun bentuknya yang mengancam sistem pertahanan.
"Rakyat Indonesia saat dulu berani berjuang rela mati. Karena itu, mendekati perayaan Indonesia Emas 100 Tahun semangat bambu runcing pejuang dulu harus ditiru. Peran pemuda sangat strategis dan menentukan. Zaman kemerdekaan itu tak takut meriam, senapan, hanya merdeka atau mati," tegasnya di Kampus D Universitas Gunadarma, Depok, Kamis (22/1/2015).
Agus menjelaskan, ada empat tahapan sebelum Indonesia mencapai masa keemasan. Diawali proklamasi, pembangunan dan stabilitas, reformasi dan demokrasi, hingga transformasi terakhir masa keemasan.
"Karena itu, perang masa kini adalah perang energi. Tak lewat aspek militer, tapi poleksosbud dan keamanan. Sangat kita rasakan," tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, belum lagi konflik dunia yang memperebutkan minyak. Seluruh eksplorasi minyak dan gas bumi Indonesia, kata Agus, sudah dikuasai perusahaan raksasa berbendera asing.

"Karena itu, kita jangan mau dipecah belah. Adik-adik mahasiswa mau menambahkan atau mengurangi bendera asing ini. Ini bendera diperbanyak atau dikurangi. Jangan sampai kita jadi pembantu-pembantunya, buruhnya, babu-babu di rumah sendiri," jelas dia. (fsl)

Seminar Implementasi Inovasi IT di BPJS Ketenagakerjaan



Universitas Gunadarma bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan Pusat Jakarta menyelenggarakan seminar dengan tema  " IMPLEMENTASI INOVASI IT DI BPJS KETENAGAKERJAAN" , yang diselenggarakan pada tanggal 10 Januari 2015 di ruang auditorium kampus D gedung 4 Lantai 6 Universitas Gunadarma. Narasumber pada kesempatan kali ini adalah Romie Erfianto (Kepala Devisi Pengembangan Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan).

Jakarta - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menyatakan terus melakukan inovasi bagi para pesertanya yang diperkirakan akan semakin bertambah. Salah satunya dengan menyediakan kartu pintar (smart card) yang dirancang untuk berbagai keperluan sehari-hari.
Demikian dikatakan Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan Agus Supriyadi saat berdiskusi dengan wartawan di kantornya, Jakarta.
Agus membenarkan jika kartu pintar yang merupakan kartu keanggotaan itu nantinya setelah di-inject dengan nominal uang bisa digunakan sebagai fasilitas pembayaran, seperti untuk membayar tol, kartu diskon, dll. Namun, fasilitas tersebut masih harus menunggu izin Bank Indonesia. Jika izin itu keluar maka untuk selanjutnya bisa digunakan.
Seperti diketahui, pertengahan bulan lalu sempat melakukan diskusi dengan pihak Bank Indonesia (BI) terkait fasilitas tersebut. BPJS Ketenagakerjaan juga tengah melakukan diskusi dengan kalangan perbankan BUMN yang sebelumnya bersama-sama meluncurkan Kartu Pintar.
"Kita sedang diskusi juga dengan Himbara tentang teknisnya nanti mau diajukan seperti apa. Kita sedang diskusikan itu supaya bisa disebarkan segera ke peserta," tuturnya.
Ditambahan, smart card yang telah diluncurkan secara resmi sejak 1 Januari 2014 lalu, saat ini sedang diujicoba penggunaannya melalui seluruh karyawan BPJS Ketenagakerjaan baik pusat maupun daerah. "Untuk pegawai secara internal sudah berhasil. Ini sudah kita evaluasi dan berjalan sukses," katanya.
Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan juga akan menerapkan sistem pelaporan saldo Jaminan Hari Tua (JHT) langsung ke tangan pesertanya, pada Juli 2015 mendatang.
Langkah tersebut merupakan komitmen untuk membangun iklim transparansi dan akuntabilitas bagi tenaga kerja yang mempercayakan jaminan sosialnya kepada lembaga tersebut.
Agus menjelaskan, pihaknya akan menyalurkan laporan saldo peserta langsung ke alamat email setiap peserta secara tahunan. "Kita akan memberikan laporan saldo peserta langsung ke alamat email masing-masing. Itu setiap tahun dilaporkan," tuturnya.
Sedangkan, untuk peserta yang awam menggunakan fasilitas surat elektronik lembaga tersebut akan menyiapkan laporan tersebut pada halaman website BPJS Ketenagakerjaan maupun melalui aplikasi mobile phone yang telah diterapkan. "Bisa juga diakses melalui website kita dan mobile phone. Untuk android itu sudah ada aplikasinya," katanya.
Diakui, hingga saat ini masih ada perusahaan yang merahasiakan data saldo JHT tenaga kerjanya yang disalurkan. "Ada perusahaan yang mau ada juga yang tahan. Tapi ada juga perusahaan yang tidak mau memberikan informasi itu kepada karyawan," katanya.
Dia mensinyalir, hal itu berkaitan dengan dugaan PDS (perusahaan daftar sebagian) upah. Padahal, menurut peraturan, perusahaan harus mendaftarkan pendapatan karyawannya secara keseluruhan (take home pay) bukan hanya gaji pokok. "Kalah yang didaftarkan hanya gaji pokok, maka karyawan sebagai peserta akan merugi," tuturnya.

Untuk itu, melalui gebrakan tersebut, BPJS Ketenagakerjaan berharap transparansi dan akuntabilitas layanan terhadap tenaga kerja nasional dapat lebih berkualitas dan terjamin. [pikiran-rakyat.com]

Sumber; http://www.optima.co.id/optima/halkomentar-183-bpjs-ketenagakerjaan-inovasi-pelayanan-dengan-smart-2.html

Minggu, 25 Januari 2015

Limbah Industri Textile




Kali ini saya akan membahas tentang permaslahan-permasalahan yang ditimubulkan oleh industri terhadap lingkungan sekitar, dan saya pada topik kali ini lebih fokus membahas dampak yang ditimbulkan industri textile terhadap lingkungan disekitarnya. Pada zaman yang modern ini pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok dari manusia. Dari usia bayi hingga lanjut usia manusia memerlukan pakaian. Seiring dengan berkembangnya zaman fungsi pakaian pun berubah yang tadinya hanya sekedar untuk menutupi tubuh dari segala cuaca seperti panas dan juga dingin, sekarang pakaian beralih fungsi menjadi kebutuhan style dan mode bagi masyarakat. Sejalan dengan perubahan fungsi pakaian tersebut industri tekstil pun mulai berkembang, sehingga di Indonesia industri ini mulai banyak. Dari yang berskala kecil atau home industri sampai ke skala yang besar yang mempunyai pabrik yang besar, mesin yang canggih, dan mempekerjakan hingga ribuan karyawan. 

Di tengah gelombang impor tekstil dari China dan lesunya pasar ekspor ke Amerika dan Eropa serta beberapa kendala yang dihadapi di dalam negeri, industri tekstil nasional tahun ini diprediksi masih bisa tumbuh sekitar 4%. Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengungkap data Badan Pusat Statistik (EPS) menunjukkan produksi tekstil mengalami penurunan hingga 17,86% pada kuartal I tahun ini.
Lebih jauh lagi Ade memproyeksikan pada kuartal II penurunan akan ditekan hingga 11% dan sampai akhir tahun bisa ditekan hingga 5% - 8%. "Secara keseluruhan pertumbuhan industri tekstil tetap menunjukkan pertumbuhan positif meski hanya 4%. Salah satu dampak positif dari pertumbuhan industri textile ini adalah dapat memberikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
Namun disamping dampak positife yang ditimbulkan dari industri textile ini, pemilik pabrik textile ini juga harus sadar bahwa usahanya bisa menimbulkan dampak negative pula yang bisa merugikan banyak pihak, seperti kerusakan lingkungan tetapi dampak negative yang merugikan ini hanya muncul jika pemilik usaha tidak meematuhi peraturan yang telah pemerintah tetapkan tentang perizinan mendirikan usaha, karna disitu akan ada AMDAL, apakah industri textile itu layak untuk didirikan. 
Agar limbah dari industri textile ini tidak mencemari lingkungan hidup maka diperlukan penanganan yangtepat salah satunya dengan Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil Dengan Sistem Lumpur Aktif.

 Lumpur aktif (activated sludge) adalah proses pertumbuhan mikroba tersuspensi. Proses ini pada dasarnya merupakan pengolahan aerobik yang mengoksidasi material organik menjadi CO2dan H2O, NH4. dan sel biomassa baru. Proses ini menggunakan udara yang disalurkan melalui pompa blower (diffused) atau melalui aerasi mekanik. Sel mikroba membentuk flok yang akan mengendap di tangki penjernihan. Kemampuan bakteri dalam membentuk flok menentukan keberhasilan pengolahan limbah secara biologi, karena akan memudahkan pemisahan partikel dan air limbah. Lumpur aktif dicirikan oleh beberapa parameter, antara lain, Indeks Volume Lumpur (Sludge Volume Index = SVI) dan Stirred Sludge Volume Index (SSVI).
           Perbedaan antara dua indeks tersebut tergantung dari bentuk flok, yang diwakili oleh faktor bentuk (Shape Factor = S). Sistem pengolah lumpur aktif baik untuk domestik maupun industri mengandung 1-5% padatan total dan 95-99% bulk water (liqour ?). Pembuangan kelebihan lumpur dilakukan dengan mengurangi volume lumpur melalui proses pengepresan (dewatering). Konsentrasi besi yang tinggi konsentrasi besi yang tinggi, 70-90% dalam bentuk Fe (III), ditemukan dalam lumpur aktif. akumulasi besi dapat berasal dari influent air limbah atau melalui penambahan FeSO4 yang digunakan untuk menghilangkan fosfor. Sebagai contoh pengolahan limbah sistem lumpur aktif adalah Unit Pengelolaan Air Limbah PT. UNITEX. Unit ini mampu mengolah limbah lebih dari 200 m2 per hari. Proses pengelolaan terbagi atas tiga tahap pemrosesan, yaitu : 1. Proses Primer, meliputi penyaringan kasar, penghilangan warna, equalisasi, penyaringan halus, pendinginan, 2. Proses Sekunder, biologi dan sedimentasi dan 3. Proses Tersier, tahap lanjutan dengan penambahan bahan kimia.
           Sistem yang digunakan dalam PAL PT. Unitex merupakan perpaduan antara proses fisika, kimia dan biologi. Yang paling berperan dalam hal pengurangan bahan-bahan pencemar adalah proses biologi yang menggunakan sistem lumpur aktif dengan extented aeratio. Selain limbah cair, terdapat juga limbah padat berupa lumpur yang merupakan hasil samping dari sistem pengolahan yang digunakan. Lumpur hasil olahan digunakan sebagai bahan campuran pembuatan coneblock dan batako press serta pupuk organik. Hal ini merupakan salah satu alternatif dan langkah lebih maju dari PT. Unitex dalam memanfaatkan kembali limbah padat.

referensi:

http://www.kemenperin.go.id/artikel/6199/Industri-Tekstil-Diprediksi-Tumbuh-4
http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Tekstil/tekstil.html
http://statik.tempo.co/data/2012/12/05/id_154633/154633_620.jpg (image)

Rabu, 07 Januari 2015

Free Download Ladsim

Pada kesempatan posting kali ini saya akan membagikan sofware yang ada di PC saya ini. Sotware yang saya punya  saya dapatkan waktu saya masih di SMK dulu dan pada saat itu lagi belajar tentang PLC diperkenalkan lah software simulasi PLC ini ini untuk kita para siswa bisa lebih memahami cara kerja dari PLC sendiri yang akan saya bagikan ini berguna untuk anda yang ingin belajar PLC(programmeble logic control)(ladsim adalah software untuk belajar PLC(programmeble logic control).
Untuk pemula yang mau belajar tentang PLC boleh nih softwarenya DIDOWNLOAD GRATIS.
Langsung saja nih Saya kasih Softwarenya :

Sumber :

Senin, 05 Januari 2015

Perkembangan Teknologi Elektronika

Perkembangan teknologi elektronika dari teknologi mikro hingga teknologi nano. Perkembangan teknologi elektronika dilihat dari sudut pandang ukuran komponen yang digunakan dari orde mikro meter hingga nano meter. Perkembangan teknologi elektronika ini dilihat dari perkembangan komponen semikonduktor yang dihasilkan oleh produsen komponen yang semakin kecil ukurannya hingga orde nano meter. Orde mikro (m) dalam satuan menunjukkan nilai sepersejuta (10-6). Satu mikrometer (1mm) misalnya, nilainya sama dengan sepersejuta meter (10-6 m). Sedang nano (n) menunjukkan nilai seper satu milyar (10-9). Satu nano gram (1 ng) nilainya sama dengan seper satu milyar gram (10-9 g). Orde mikro adalah 1000 kali lebih besar dibandingkan orde nano, atau sebaliknya orde nano adalah seperseribu dari orde mikro. Kalau dalam dunia elektronika kita mengenal komponen yang disebut mikrochip, berarti di dalam chip elektronik itu terdapat ribuan bahkan jutaan komponen renik berorde mikro. Jika teknologi elektronika kini mulai bergeser dari mikroelektronika ke nanoelektronika, hal ini berarti bahwa komponenkomponen elektronik yang digunakan berode nano atau setingkat molekuler, bagian terkecil dari suatu materi. Berarti pula seribu kali lebih kecil dibandingkan ukuran komponen yang ada dalam mikrochip saat ini.

Sekitar tahun 1920-an, lahir konsep baru di beberapa pusat penelitian fisika di Heidelberg, Gottingen, dan Kopenhagen. Konsep baru tersebut adalah kuantum mekanika atau kuantum fisika yang semula dipelopori oleh Max Planck dan Albert Einstein, kemudian dilanjutkan oleh ilmuwan seperti Niels Bohr, Schrodinger, Max Born, Samuel A. Goudsmith, Heisenberg dan lain-lain. Konsep ini secara fundamental mengubah prinsip kontinuitas energi menjadi konsep diskrit yang benar-benar mengubah fikiran yang sudah berjalan lebih dari satu abad. Sisi lain yang tak kalah mengejutkan sebagai akibat lahirnya konsep kuantum in adalah lahirnya fisika zat padat oleh F. Seitz dan fisika semikonduktor oleh J. Bardeen di Amerika Serikat, W.B. Sockley di Inggris dan Love di Rusia pada tahun 1940.

Kemajuan riset dalam bidang fisika telah mengantarkan para fisikawan dapat meneliti dan mempelajari berbagai sifat kelistrikan zat padat. Dari penelitian ini telah ditemukan bahan semikonduktor yang mempunyai sifat listrik antara konduktor dan isolator. Penemuan bahan semikonduktor kemudian disusul dengan penemuan komponen elektronik yang disebut transistor. Dalam perjalanan berikutnya, transistor tidak hanya mengubah secara mencolok berbagai aspek kehidupan moderen, tetapi transistor tergolong salah satu dari beberapa penemuan moderen yang memajukan teknologi dengan biaya rendah.

Transistor dapat dihubungkan pada rangkaian elektronik sebagai komponen terpisah atau dalam bentuk terpadu pada suatu chip. Pada tahun 1958, insinyur di dua perusahaan elektronik, Kilby (Texas Instrument) dan Robert Noyce (Fairchild) telah memperkenalkan ide rangkaian terpadu monolitik yang dikenal dengan nama IC (integrated circuit). Kemajuan dalam bidang mikroelektronika ini tidak terlepas dari penemuan bahan semikonduktor maupun transistor. Komputer digital berkecepatan tinggi bisa terwujud berkat penggunaan transistor dalam IC yang merupakan kumpulan jutaan transistor renik yang menempati ruangan sangat kecik, yang semula hanya bisa ditempati oleh sebuah transistor saja.

Ukuran Komponen Serba Kecil
 Berbagai produk monumental dari perkembangan teknologi elektronika hadir di sekeliling kita. Namun teknologi mikroelektronika bukan sekedar menghadirkan produk, tetapi juga menampilkan produk itu dalam bentuk dan ukuran yang makin lama makin kecil dengan kemampuan kerja yang lebih tinggi. Dapat kita sebut disini sebagai contoh adalah munculnya komputer dan telepon seluler (ponsel). Bentuk dini komputer moderen telah menggunakan elektronika pada rangkaian-rangkaian logika, memori dan sistim angka biner. Komputer yang dibuat oleh J. Presper Eckert dan John W. Mauchly itu diberi nama ABC (Atonosoff-Berry Computer) yang diperkenalkan pada tahun 1942. Komputer ini berukuran sangat besar, sebesar salah satu kamar di rumah kita, karena di dalamnya menggunakan 18 ribu tabung hampa.
 Komputer elektronik generasi pertama yang diberi nama ENIAC (Electronic Numerical Integrator And Computer) dikembangkan pada zaman Perang Dunia Kedua dan dipakai untuk menghitung tabel lintasan peluru dalam kegiatan militer. Pergeseran penting dalam elektronika telah terjadi pada akhir tahun 1940-an. Fungsi tabung-tabung elektronik saat itu mulai digantikan oleh transistor yang dibuat dari bahan semikonduktor. Penggunaan transistor yang mulai mencuat ke permukaan pada tahun ’70-an ternyata memiliki beberapa kelebihan dibandingkan tabung hampa elektronik, antara lain :
Transistor lebih sederhana sehingga dapat diproduksi dengan biaya lebih rendah.
Transistor mengkonsumsi daya yang lebih rendah dibandingkan tabung hampa.
Transistor dapat dioperasikan dalam keadaan dingin sehingga tidak perlu waktu untuk pemanasan.
Ukuran transistor jauh lebih kecil dibandingkan tabung hampa.
Daya tahan transistor lebih lama dan dapat mencapai beberapa dasawarsa.
Transistor mempunyai daya tahan yang tinggi tehadap goncangan dan getaran.

Komputer generasi kedua yang telah menggunakan transistor adalah IBM 1401 yang diluncurkan oleh IBM pada tahun 1959. Sebelumnya juga telah diluncurkan IBM 701 pada tahun 1953 dan IBM 650 pada tahun 1954. Munculnya rangkaian terpadu atau integrated circuit (IC) ternyata telah menggusur dan mengakhiri riwayat keberadaan transistor. Komputer generasi ketiga adalah sistim 360 yang juga diluncurkan oleh IBM. Dalam komputer ini telah menggunakan IC, yang kemudian disusul dengan penggunaan large scale integration (LSI), dan selanjutnya very large scale integration (VLSI). Pada tahun 1971, MITS Inc. meluncurkan ALTAIR, komputer mikro pertama yang menggunakan mikroprosesor Intel 8080. Komputer elektronik generasi berikutnya dikembangkan dengan menggunakan mikroprosesor yang makin renik sehingga secara fisik tampil dengan ukuran yang lebih kecil, namun dengan kecepatan kerja yang jauh lebih tinggi. Pengaruh kemajuan dalam teknologi elektronika ini demikian pesatnya mengubah wajah teknologi dalam bidang telekomunikasi dan automatisasi. Kemajuan dalam kedua bidang tersebut menyebabkan kontribusi sain ke dalam teknologi yang sangat besar, hampir mencapai 50 % dalam proses, sehingga teknologi semacam ini disebut High-Technology.
 Selain pada komputer, kita juga bisa menyaksikan produk elektronik berupa ponsel yang proses miniaturisasinya seakan tak pernah berhenti, baik dalam aspek disain produknya maupun dalam aspek teknologi mikroelektronikanya. Sebagai anak kandung jagad mikroelektronika, kehadiran ponsel selalu mengikuti perkembangan teknologi mikroelektronika sehingga dapat tampil semakin mungil dan lebih multi fungsi dibandingkan generasi sebelumnya. Mengecilnya ponsel juga didukung oleh kemampuan para ahli dalam mengintegrasikan berbagai komponen baru yang ukurannya lebih kecil seperti mikrochip, yang kemampuannya selalu meningkat seiring dengan perjalanan waktu, dan semakin banyak fungsi yang dapat dijalankannya. Kini ponsel dengan berbagai fasilitas di dalamnya bisa masuk ke dalam genggaman tangan.

Beralih ke Nanoteknologi
Perkembangan teknologi telah mengantarkan elektronika beralih dari orde mikro ke nano, yang berarti komponen elektronika kelak dapat dibuat dalam ukuran seribu kali lebih kecil dibandingkan generasi mikroelektronika sebelumnya. Pada awal tahun ’90-an, Dr. Rohrer, penemu tunneling electron microscope dan pemenang hadiah Nobel bidang fisika tahun 1986, meramalkan bahwa mikroelektronika akan segera digantikan oleh nanoelektronika atau quantum dot. Sedang prof. Petel (president UCLA) meramalkan bahwa teknologi photonik akan menggantikan mikroelektronika di awal abad 21 ini. Feyman pada akhir tahun 1959 juga telah meramalkan akan hadirnya teknologi ini pada abad 21.
Para perintis nanoteknologi, suatu bidang baru teknologi miniatur, telah melihat kemungkinan penggunaan materi seukuran molekul untuk membuat komponen elektronika di masa depan. Dalam teknologi ini, ukuran sirkuit-sirkuit elektronika bisa jadi akan lebih kecil dibandingkan garis tengah potongan rambut atau bahkan seukuran dengan diameter sel darah manusia. Ukuran transistor di masa mendatang akan menjadi sangat kecil berskala atom yang disebut quantum dot.
Suatu ketika di bulam Mei 1988, dalam acara konferensi pengembangan antariksa di Pittsburg, K. Eric Drexler, pakar komputer dari Universitas Stanford, Amerika Serikat, mengemukakan tentang peluang pengembangan nanoteknologi di masa mendatang. Teknologi ini didasarkan pada kemampuan membuat perangkat elektronika dengan ketelitian setingkat ukuran atom. Drexler melihat bahwa makhluk hidup merupakan bukti adanya nanoteknologi. Dexler menguraikan kemungkinan pembuatan alat seukuran molekul yang proses kerjanya menyerupai molekul dari protein yang menjalankan fungsinya di dalam tubuh manusia. Drexler juga meramalkan bahwa zaman nanoteknologi akan dimulai memasuki awal milenium tiga ini.
 Dengan beralih ke nanoteknologi ini, tentu saja bidang yang paling banyak dipengaruhi adalah dalam disain komputer. Molekul-molekul akan dihimpun sehingga membentuk komponen elektronika yang mampu menjalankan tugas tertentu. Suatu terobosan besar akan terjadi bila para pakar dapat mewujudkan hal tersebut untuk membuat nanokomputer. Dengan komponen seukuran molekul, nanokomputer dapat masuk ke dalam kotak seukuran satu mikrometer. Komputer ini mampu bekerja ratusan ribu kali lebih cepat dibandingkan mikrokomputer elektronik yang ada saat ini.
Penelitian yang kini sedang dilakukan oleh para pakar adalah mengembangkan metode penggantian dengan materi protein terhadap molekul, alat memori dan struktur lain yang kini ada di dalam komputer. Jacob Hanker, profesor rekayasa biomedik dari Universitas North Caroline, AS, telah berhasil melakukan percobaan membuat komponen semikonduktor dengan bahan-bahan biologis. Mesin-mesin elektronik yang dinamai juga kuantum elektronik akan memiliki kemampuan mengolah pulsa yang jauh lebih besar. Kuantum teknologi ini akan mampu menerobos keterbatasan dan kejenuhan mikroelektronika yang ada saat ini. Perusahaan komputer IBM saat ini sedang merancang komputer dengan teknologi kuantum yang disebut kuantum komputer. Jika komputer tersebut telah memasuki pasar, maka komputer generasi pendahulu yang masih menggunakan teknologi mikroelektronika bakal tersingkir. Teknologi baru ini bakal segera mengubah sistim jaringan telekomunikasi di awal milenium tiga ini. Teknologi ini juga akan membawa dunia kepada ciri-ciri baru dalam perangkat teknologinya, yaitu : berukuran sangat kecil, berkerapatan tinggi, kecepatan kerjanya tinggi, bermulti fungsi, memiliki kontrol yang serba automatik, hemat dalam konsumsi energi dan ramah lingkungan.

Sumber: