search

Senin, 15 Desember 2014

Seminar Microsoft Imagine Cup 2015

Universitas Gunadarma bekerja sama dengan Telkom Indonesia menyelenggarakan Seminar Microsoft Imagine Cup 2015, yang diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 2014 di ruang auditorium D462 Universitas Gunadarma. Tahun ini, Microsoft Indonesia menyambangi dan menantang mahasiswa jurusan Teknik Informatika, Sistem Informasi, Sistem Komputer, Manajeman Informatika dan Teknik Komputer Universitas Gunadarma untuk ikut serta dalam kompetisi Imagine Cup Indonesia 2015.
Mahasiswa sebagai generasi muda bangsa sejatinya diharapkan mampu berkontribusi dalam pembangunan negerinya menuju arah yang lebih baik. Salah satu sumbangan yang dapat dilakukan saat ini adalah melalui cipta karya dan inovasi yang dihasilkan di berbagai bidang. Contohnya adalah ajang kompetisi tahunan dunia di bidang Teknologi Informasi yang diselenggarakan oleh Microsoft yang dikenal dengan "Imagine Cup - Global Student Technology Competition".

"Kompetisi ini pertama kali dibuka pada 2003, dan ditujukan untuk seluruh mahasiswa di dunia. Kenapa mahasiswa? Karena kami menyadari bahwa kampus adalah awal atau sumber lahirnya inovasi - inovasi yang baru di berbagai bidang. Oleh karena itu, melalui Imagine Cup ini kami berharap akan lahir inovasi - inovasi terbaru, khususnya di bidang teknologi. Untuk kompetisi tahun 2015 sebenarnya kami sudah melakukan roadshow di beberapa perguruan tinggi seperti ITB, ITS, UI, Brawijaya, UGM dan lainnya," papar Delegasi DX Microsoft Indonesia, Yugie Nugraha dalam roadshow Imagine Cup Indonesia 2015 yang digelar  di ruang auditorium D462 Universitas Gunadarma, Senin (15/12).

pria yang akrab disapa Yugie ini menjelaskan bahwa dalam kompetisi tahunan tersebut dibagi kedalam tiga kategori, yaitu Games, Innovation, dan World Citizenship. Mahasiswa yang ingin ikut dalam kompetensi ini langkah awal yang harus dilakukan adalah mendaftar ke situs https://www.imaginecup.com/ 

"Teknologi erat kaitannya dengan inovasi. Jadi silahkan teman - teman untuk berkreasi dan membuat teknologi dengan memanfaatkan inovasi - inovasi terbaru. Untuk Imagine Cup Indonesia 2015 ini, peserta akan diminta untuk mengumpulkan video projectnya ke website kami paling lambat 28 Februari 2015, dan akan diumumkan untuk semi finalnya seminggu kemudian," papar Yugie.


Sabtu, 13 Desember 2014

Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Pemanfaatan dari Pohon Kelapa





Sumber daya alam merupakan sebagian kecil dari  kekuasaan  Allah سبحانه Ùˆ تعالى‎  yang maha luas kekuasaanya, yang telah disediakan olehNya untuk makhluk hidup khususnya manusia agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. 
Pada video diatas membahas tentang sumber daya alam yang ada di Indonesia yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, dimulai dengan manfaat dari pohon kelapa. Pohon kelapa terkenal akan buahnya yang segar jika diminum, apalagi jika diminum dikala udara panas, pastinya dapat membuat segar diri kita. Mari kita lihat kandungan apa saja yang ada di buah kelap ini:

Ayo kita lihat bagian-bagian dari buah  kelapa ini;

Buah kelapa

Buah kelapa terdiri dari kulit luar, sabut, tempurung, kulit daging (testa), daging buah, air kelapa dan lembaga.

Kulit luar

Kulit luar merupakan lapisan tipis (0,14 mm) yang mempunyai permukaan licin dengan warna bervariasi dari hijau, kuning sampai jingga, tergantung kepada kematangan buah. Jika tidak ada goresan dan robek, kulit luar kedap air.

Sabut kelapa.

Sabut kelapa merupakan bagian yang cukup besar dari buah kelapa, yaitu 35 % dari berat keseluruhan buah. Sabut kelapa terdiri dari serat dan gabus yang menghubungkan satu serat dengan serat lainnya. Serat adalah bagian yang berharga dari sabut. Setiap butir kelapa mengandung serat 525 gram (75 % dari sabut), dan gabus 175 gram (25 % dari sabut).

Tempurung

Tempurung merupakan lapisan keras yang terdiri dari lignin, selulosa, metoksil dan berbagai mineral. Kandungan bahan-bahan tersebut beragam sesuai dengan jenis kelapanya. Struktur yang keras disebabkan oleh silikat (SiO2) yang cukup tinggi kadarnya pada tempurung. Berat tempurung sekitar 15~19 % dari berat keseluruhan buah kelapa.

Kulit daging buah.

Kulit daging buah adalah lapisan tipis coklat pada bagian terluar daging buah.

Daging buah.

Daging buah merupakan lapisan tebal (8~15 mm) berwarna putih. Bagian ini mengandung berbagai zat gizi. Kandungan zat gizi tersebut beragam sesuai dengan tingkat kematangan buah. Daging buah tua merupakan bahan sumber minyak nabati (kandungan minyak 35 %). Pada tabel 2 dapat dilihat komposisi zat gizi daging buah kelapa.

Air kelapa.

Air kelapa mengandung sedikit karbohidrat, protein, lemak dan beberapa mineral. Kandungan zat gizi ini tergantung kepada umur buah. Air kelapa dapat digunakan sebagai media pertumbuhan mikroba, misalnya Acetobacter xylinum untuk produksi nata de coco.


  • Manfaat Pohon Kelapa

Ada beberapa komoditi yang dapat diperoleh dari pohon kelapa, yaitu batang, daun, nira dan bagian-bagian.

Batang

ImageBatang kelapa tua dapat dijadikan bahan bangunan, mebel, jembatan darurat, kerangka perahu dan kayu bakar. Batang yang benar-benar tua dan kering sangat tahan terhadap sengatan rayap. Kayu dari pohon kelapa yang dijadikan mebel dapat diserut sampai permukaannya licin dengan tekstur yang menarik

Daun

ImageDaun kelapa sering digunakan untuk hiasan atau janur, sarang ketupat dan juga atap rumah. Tulang daun atau lidi dijadikan barang anyaman, sapu lidi dan tusuk daging (sate).

Nira

Nira adalah cairan yang diperoleh dari tumbuhan yang mengandung gula pada konsentrasi 7,5 sampai 20,0 %. Nira kelapa diperoleh dengan memotong bunga betina yang belum matang, dari ujung bekas potongan akan menetes cairan nira yang mengandung gula. Nira dapat dipanaskan untuk menguapkan airnya sehingga konsentrasi gula meningkat dankental. Bila didinginkan, cairan ini akan mengeras yang disebut gula kelapa. Nira juga dapat dikemas sebagai minuman ringan.

Buah

Banyak dari bagian buah merupakan bahan yang bermanfaat. Sabut kelapa yang telah dibuang gabusnya merupakan serat alami yang berharga mahal untuk pelapis jok dan kursi, serta untuk pembuatan tali

Tempurung kelapa

Tempurung kelapa dapat dibakar langsung sebagai kayu bakar, atau diolah menjadi arang. Arang batok kelapa dapat digunakan sebagai kayu bakar biasa atau diolah menjadi arang aktif yang diperlukan oleh berbagai industri pengolahan.

Daging kelapa

Daging kelapa merupakan bagian yang paling penting dari komoditi asal pohon kelapa. Daging kelapa yang cukup tua, diolah menjadi kelapa parut, santan, kopra, dan minyak goreng. Sedang daging kelapa muda dapat dijadikan campuran minuman cocktail dan dijadikan selai.

Air kelapa

Air kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kecap dan sebagai media pada fermentasi nata de coco.
[1]

Ternyata banyak sekali manfaat dari pohon kelapa ini, selain buahnya menyehatkan, pohon kelapa juga bisa menjai sumber pemasukan sebagian orang yang memanfaatkan pohon kelapa seperti membuat anyaman ketupat untuk dijual, yang biasanya ketupat ini dalam budaya Indonesia sangat dicari ketika mendekati dengan hari raya Idul fitri maupun Idul adha yang dihidangkan untuk makanan didampingi dengan sayur pepaya, opor ayam, semur daging ditambah dengan kerupuk, sedapnya. Selain itu anyaman ketupat ini bisa dibuat sebagai pembungkus lontong, dan biasa juga digunakan oleh penjual ketoprak  untuk pembungkus lontongnya. Selain itu juga tulang dari daun kelapa bisa diolah menjadi sapu lidi oleh tangan-tangan kreatif dan bisa menjadi sumber pendapatan baginya jika hasilnya itu dijual,  sapu itu dapat dimanfaatkan untuk kita membersihkan halam rumah dari sampah yang berserakan. Produk dari pohon kelapa lainnya adalah cobek, centong nasi, dan kerajinan tangan yang tentunya bisa dimanfaatkan sebagi sumber pemasukan bagi pembuat dan penjualnya.

Ditangan orang yang kreatif pohon kelapa dapat menghasilkan banyak manfaat, tetapi ingat walaupun jumlah pohon kelapa sangat berlimpah di Indonesia ini, namun penggunannya harus tetap dibatasi dan di jaga untuk dapat berkelanjutan sebagai sumber daya alam yang bermanfaat dan ramah lingkungan.


Referensi:
http://www.pramukanet.org/index.php?option=com_content&task=view&id=421&Itemid=78

Sejarah Universitas Gunadarma

Logo Univ.Gunadarma



Selain budi atau akhlak, manusia masih memerlukan sejumlah hajat untuk dapat hidup layak di dunia ini.Manusia memerlukan makanan dan minuman, kesehatan dan kebersihan, pakaian dan keindahan, hunian dan pemukiman, transportasi dan komunikasi, serta budi bahasa dan pendidikan. Dari waktu ke waktu, hajat hidup ini memerlukan standar baru sesuai dengan perkembangan zaman. Acuan dari standar ini selalu berpatokan kepada martabat menusia, sehingga dalam batas kemungkinan, manusia terus berusaha untuk mempertinggi martabat kemanusiaan di bumi ini.

Tanpa mengurangi perhatian kita kepada kepentingan berbagai hajat lainnya di dalam hidup ini, disini kita mencoba melihat satu saja di berbagai hajat hidup itu. Kita melihat hajat hidup yang berbentuk pendidikan.Kita menelaah bagaimana pendidikan ini berkaitan dengan perkembangan kehidupan di dalam masyarakat.Dan kita mencatat pula sebagai hal yang mempengaruhi pendidikan beserta standar didalam pendidikan itu.

Standar baru di dalam pendidikan selalu menuntut adanya perubahan di dalam pendidikan. Perubahan itu dapat saja muncul dalam berbagai wujud. Adakalanya, perubahan itu muncul dalam bentuk perubahan sistem.Ada kalanya pula, perubahan itu tiba dalam bentuk bahan pelajaran baru. Perpaduan diantara berbagai perubahan di dalam pendidikan membawa pendidikan kita ke dalam kegiatan yang selalu dinamik. Dan bersama dinamika itu, pendidikan kita berusaha untuk berkembang bersama dengan semua hajat yang ada di dalam hidup manusia.

Dalam batas tertentu, standar baru pada pendidikan berkaitan pula dengan keadaan hidup di dalam masyarakat. Pada waktunya, pendidikan menyesuaikan diri kepada keadaan masyarakatnya. Dan saatnya pula, pendidikan menjadi perintis bagi perubahan didalam masyarakat. Kaitan diantara pendidikan dan masyarakat ini bersumber pada hakekat hidup. Dan hakekat hidup itu selalu menuntut agar kaitan demikian dapat membuat seluruh hajat hidup manusia menjadi satu sistem yang utuh.

Bagi kelompok manusia, kata abstrak yang memadukan pendidikan dan masyarakat ini perlu dieja ke dalam bentuk yang kasatmata. Dalam pengejaan seperti inilah, mereka menyaksikan berbagai perkembangan masyarakat dalam wujudnya yang nyata. Dan bersamaan dengan itu, mereka melihat juga pendidikan di dalam bentuknya yang sejati.

Kelompok manusia yang kebetulan berfungsi sebagai pendidik itu, melihat betapa pesatnya suatu era baru menyingsing di dalam masyarakat kita. melalui luapan alat yang berwujud komputer, komunikasi di dalam masyarakat mengenai dimensi baru. Masyarakat kita memerlukan data dan informasi melalui standar baru. Data mulai diolah dengan kecermatan dan kecepatan yang tinggi. Informasi yang biasanya terletak di luar jangkauan olah mulai masuk ke dalam jangkauan olah. Dan bersama itu, masyarakat mulai menyadari kenyataan bahwa era baru telah muncul di dalam hidup mereka.

Dalam rangka inilah, kelompok manusia pendidik itu mulai melihat suatu kenyataan baru. Melalui kaitan diantara masyarakat dan pendidikan, standar baru didalam masyarakat perlu diimbangi pula oleh standar baru pendidikan. Kalau masyarakat telah memasuki era baru dengan menerima kehadiran komputer, maka pada tempatnyalah kalau pendidikan mulai pula merintis pengetahuan tentang komputer itu. Dan bersama itu, pendidikan komputer merupakan salah satu standar baru di dalam dinamika pendidikan zaman sekarang.

Segera pula kelompok manusia pendidik itu mengambil tindakan kasat mata. Pada hari Jumat tanggal 7 Agustus 1981, mereka membuka pendidikan komputer dengan nama Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK) yang menampung 91 orang mahasiswa. Dan pada hari Senin, tanggal 10 Agustus 1981, kuliah pertamapun dimulai. Kuliah inipun berkembang sehingga menuntut suatu wadah yang lebih mantap. Melalui asuhan Yayasan Pengembangan Sistem Analisis dan Operation Research Matematika (SAOR Matematika), wadah pendidikan itu berubah menjadi Akademi Sains dan Komputer Indonesia (ASKI). Sejak itu meluncurlah suatu kegiatan untuk membangkitkan standar baru di dalam pendidikan. Kegiatan itu berbentuk pendidikan ilmu komputer dan matematika.

Pendidikan komputer dan matematika inipun kemudian dimantapkan lagi ke dalam wadah yang lebih tinggi yakni wadah yang berbentuk akademik ke wadah yang berbentuk sekolah tinggi. Pada hari Kamis, tanggal 21 Juni 1984, nama Gunadarma dipilih untuk menjadikan nama dari sekolah tinggi itu. Pada hari Senin, tanggal 9 Juli 1984, Yayasan Pengembangan Sistem Analis dan Operation Research Matematika diganti menjadi Yayasan Pendidikan Gunadarma. Sehari kemudian, pada hari Selasa, Tanggal 10 Juli 1984, melalui Surat Keputusan Yayasan Pendidikan Gunadarma, secara resmi nama Gunadarma dikukuhkan ke dalam sekolah tinggi itu menjadi Sekolah Tinggi Komputer Gunadarma (STKG). Bersama itu, sejak dari tanggal 7 Agustus 1981 melewati tonggak tanggal 21 Juni 1984, tanggal 9 Juli 1994, serta tanggal 10 Juli 1994, satu kurun sejarah telah mengantar pendidikan komputer pada Sekolah Tinggi Komputer Gunadarma ke kurun sejarah berikutnya.

Pemantapan ini kemudian dikukuhkan lagi melalui keputusan yang dirintis oleh Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah III. Pada hari Selasa, tanggal 14 Agustus 1984, Kopertis III memberikan izin operasional kepada STKG. Untuk membangkitkan semangat belajar yang lebih tinggi di kalangan mahasiswa, pada hari Jumat, tanggal 28 September 1984, diselenggarakanlah oleh Gunadarma upacara wisuda pertama setara sarjana muda, untuk diulangi lagi pada hari Selasa, tanggal 24 September 1985, dan pada hari Jumat,tanggal 26 September 1986. Sampai disini, kita mulai melihat STKG ini berkembang diberbagai dimensi serta bersama itu, kita melihat perkembangan itu dari dimensi ke dimensi.

Dimensi pertama adalah dimensi program pendidikan. Pada dimensi ini, STKG mulai memproleh kemajuan yang cukup pesat. Pada hari Sabtu, tanggal 5 Oktober 1985, melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0424/0/1985, sekolah tinggi ini dinyatakan berstatus Terdaftar dengan nama baru Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Gunadarma (STMIK Gunadarma). Bersamaan dengan itu, STKG berubah menjadi STMIK Gunadarma secara lebih rinci lagi, di dalam status Terdaftarnya itu, Gunadarma dapat mengasuh dua Jenjang Pendidikan yakni Jenjang Pendidikan Tinggi Strata Satu (S1) serta Jenjang Pendidikan Tinggi Strata Nol (S0) dalam bentuk Diploma Tiga (D3).

Bersama status itu, Sekolah Tinggi ini mengasuh dua Jurusan yakni Jurusan Manajemen Informatika (MI) dan Jurusan Teknik Komputer (TK). Setiap Jurusan memiliki satu Program Studi yang memiliki nama yang sama dengan Jurusannya itu. Demikianlah pada Manajemen Informatika untuk Jenjang S1 dan D3 serta pada Jurusan Teknik Komputer terdapat Program Studi Teknik Komputer untuk Jenjang S1 dan D3. Dan sebagai pemantapan lebih lanjut, pada hari Selasa, tanggal 29 Juli 1986, STMIK Gunadarma memperoleh Statuta baru dari Yayasan Pendidikan Gunadarma.

Pada hari Selasa, tanggal 13 Januari 1987, untuk pertama kali, STMIK Gunadarma menyelenggarakan Sidang Sarjana yang diikuti oleh tiga mahasiswa. Sidang Ujian untuk tiga mahasiswa berikutnya, diselenggarakan pada hari Jumat, tanggal 16 Januari 1987 dan Sidang Ujian ketiga yang diikuti oleh empat mahasiswa diselenggarakan pada hari Rabu, tanggal 21 Januari 1987. Kalau pada tahun 1984, 1985 dan 1986, Perguruan Tinggi ini hanya dapat menyelenggarakan Wisuda setara Sarjana Muda, maka pada tahun 1987 ini, STMIK Gunadarma telah mampu menyelenggarakan wisuda sesungguhnya. Demikianlah pada hari Sabtu, tanggal 24 Januari 1987, STMIK Gunadarma menyelenggarakan Wisuda Sarjana yang pertama.

Untuk mengukukan Ujian Sarjana itu, maka mulai hari Selasa tanggal 16 Juni 1987, untuk pertama kalinya, STMIK Gunadarma menyelenggarakan Ujian Negara Cicilan (UNC). UNC pertama ini berlangsung dalam Status Terdaftar. Sejak itu, terjadilah maraton diantara sidang Ujian Sarjana, Ujian Negara Cicilan, dan Wisuda. Gabungan dari semua unsur itu menghasilkan Sarjana Manajemen Informatika dan Sarjana Teknik Komputer, lulusan STMIK Gunadarma yang terus bercurahan ke dalam masyarakat.

Sidang Ujian Sarjana ke-4, ke-5 dan ke-6, berlangsung pada hari Selasa tanggal 29 September 1987, pada hari Selasa, tanggal 6 Oktober 1987, pada hari Jumat, tanggal 9 Oktober 1987. Dan Sidang Ujian Sarjana inipun terus berlangsung hinggga pada bulan September 1994, STMIK Gunadarma telah melampui sidangnya yang ke-150. Ujian Negara Cicilan ke-2, ke-3, ke-4, berlangsung mulai hari Senin tanggal 1 November 1987, mulai hari Senin tanggal 20 Juni 1988, mulai hari Senin tanggal 12 Desember 1988. Dan Ujian Negara Cicilan inipun terus berlangsung pada setiap semester sampai sekarang ini. Wisuda sarjana ke-2, ke-3, ke-4, berlangsung pada hari Selasa tanggal 16 Februari 1988, pada hari Sabtu tanggal 21 Januari 1989, pada hari Sabtu tanggal 17 Februari 1990. Dan demikianlah, wisuda terus berlangsung, dari setahun sekali menjadi setahun dua kali.

Kemajuan di dimensi program ini tidak hanya sampai disitu. Pada hari Senin tanggal 4 Januari 1988, melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan No.006/O/1988, Status Terdaftar STMIK Gunadarma Program Studi Manajemen Informatika dan Program Studi Teknik Komputer dinaikkan menjadi Status Diakui. Dan sekali lagi pada hari Sabtu tanggal 12 Agustus 1989 melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0490/O/1989, Status kedua Program Studi itu dinaikkan lagi menjadi Status Disamakan.

Pengembangan Program Pendidikan terus berlanjut sehingga pada hari Selasa tanggal 4 Juli 1989, STMIK Gunadarma membuka lagi Jurusan baru yakni Jurusan Teknik Informatika (TI) dengan program studi Teknik Informatika. Pada hari Kamis, tanggal 7 September 1989, Jurusan dan Program Studi baru ini memperoleh Status Terdaftar. Selanjutnya, Status Diakui dicapai Program Studi Teknik Informatika pada hari Rabu, tanggal 19 Juni 1991, serta Status Disamakan diperoleh pada hari Kamis, tanggal 20 Februari 1992. Dan bersamaan dengan itu, semua Program Studi di STMIK Gunadarma telah mencapai Status Disamakan.

Pengembangan Program Pendidikan terus berlangsung. Selain Program Pendidikan Jenjang D3 dan Jenjang S1, Perguruan Tinggi ini juga melangkah maju ke Program Pendidikan Tinggi Strata Dua (S2) yang dikenal Program Pendidikan Magister. Pada hari Senin, tanggal 10 Mei 1993, STMIK Gunadarma dilengkapi lagi dengan Program Pasca Sarjana Strata Dua bidang Manajemen Sistem Informasi.

Disamping Bidang Manajemen Informatika, Teknik Komputer, dan Teknik Informatika Gunadarma juga melangkah ke Bidang lain. Pada hari Sabtu tanggal, 13 Januari 1990 Gunadarma mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gunadarma atau dikenal dengan STIE Gunadarma. Di dalam STIE Gunadarma terdapat dua Jurusan, yakni Jurusan Manajemen dan Jurusan Akuntansi. Kalau Jurusan Akuntansi hanya mengasuh satu program studi, yakni Program Studi Akuntansi, maka Jurusan Manajemen mengasuh lima Program Studi, yakni Program Studi Manajemen Keuangan dan Perbankan, Manajemen Pemasaran, Manajemen Produksi, Manajemen Trasportasi dan Manajemen Koperasi. STIE Gunadarma memperoleh Status Terdaftar pada hari Kamis tanggal 16 Juni 1990 serta mulai berkuliah pada hari Senin tanggal 17 September 1990.

Sejalan dengan STMIK Gunadarma status STIE Gunadarma juga mengalami kemajuan yang pesat. Dari Status Terdaftar memperoleh Status Diakui dan kemudian Status Disamakan. Sampai pada bulan September 1994, STIE telah menjalankan tiga kali Wisuda. Selanjutnya, bersamaan waktu dengan pembukaan Program Pendidikan Tinggi Strata Dua Bidang Manajemen Sistem Informasi pada STMIK, STIE juga membuka Program Pendidikan Tinggi Strata Dua di Bidang Manajemen Asuransi.

Dimensi ke dua adalah dimensi prasarana dan sarana. Di bidang prasarana dan sarana ini, lokasi pendidikan juga mengalami kemajuan. Kalau pada saat awal, lokasi pendidikan hanya terdapat di Kampus Jalan Kenari, maka pada waktu kemudian lokasi itu bertambah dengan Kampus Kramat Sentiong dan Kampus Salemba. Dari tahun ke tahun ketiga Kampus itu menampung jumlah mahasiswa yang terus bertambah. Sekali pun ruang di Kampus Kenari terus diperluas namun pada akhirnya perluasan Kampus inipun tidak dapat menampung pertambahan mahasiswa yang demikian besarnya.

Demikianlah pada hari Sabtu, tanggal 9 Maret 1985 Gunadarma mengadakan upacara peletakan batu pertama di Kampus Pondok Cina Depok, dan pada hari Senin tanggal 5 Januari 1987 dengan suatu upacara gedung pertama di Kampus Pondok Cina diresmikan penggunaannya. Sejak itu gedung di Kampus Pondok Cina ini bertambah. Mula-mula, batu pertama untuk gedung kedua diletakkan pada hari Sabtu tanggal 26 September 1987, dan gedung kedua inipun mulai dipakai pada hari Jumat tanggal 13 Januari 1989. Setelah itu gedung ketigapun dibangun dan dipakai. Ruang di dalam ketiga gedung ini masih belum mencukupi sehingga masih dilengkapi lagi dengan sejumlah gedung sementara disekitarnya.

Selain Pondok Cina, prasarana kampus dipersiapkan juga di Beji. Namun karena akses ke daerah kampus belum memadai, maka Kampus Beji belum juga diwujudkan. Sebaliknya kampus ditengah kota Jakarta terus bertambah. Setelah mengembalikan Kampus Salemba yang masa sewanya telah usai, maka pada hari Kamis, tanggal 8 Februari 1989 Gunadarma menambah kampus baru di Jalan Raya Salemba No.53. Kampus inipun dikenal sebagai Kampus Salemba. Dan mulai digunakan pada bulan Mei 1990. Ini berarti disamping Kampus Beji yang belum terwujud, Gunadarma telah memiliki beberapa kampus yaitu Kampus Kenari, Kampus Kramat Sentiong, Kampus Pondok Cina dan Kampus Salemba.

Tekanan jumlah mahasiswa menyebabkan Gunadarma mencari lagi kampus baru. Pada bulan Januari 1991, Gunadarma memperoleh tanah di Kelapa Dua yang terletak di Jalan Akses UI di dekat Pondok Cina. Pada hari Kamis, tanggal 28 Maret 1991, batu pertama gedung pertama di Kampus Kelapa Dua diletakkan dan pada hari Selasa tanggal 17 September 1991, gedung pertama Kampus Kelapa Dua ini mulai digunakan. Sejak itu Kampus Kelapa Dua terus berkembang dan pada bulan Septembar 1994, Kampus Kelapa Dua telah memiliki lima gedung kuliah.

Gunadarma bercita-cita untuk membangun gedung delapan lantai di Kampus Kenari. Sementara kampus seperti ini belum terwujud, perkuliahan di kampus Kenari dialihkan ke kampus sementara di Pegangsaan. Demikianlah, perkuliahan di Gunadarma berlangsung di lima kampus yang terpencar dari tengah Jakarta sampai ke Depok. Semua kampus ini dikoordinasikan dari satu pusat yang terletak di kampus Pondok Cina.

Prasarana dan sarana lain adalah Laboratorium. Disamping Perpustakaan dan Laboratorium Komputer yang telah terbentuk sejak jaman PPIK, maka pada hari Kamis, tanggal 16 Dessember 1986 Gunadarmameresmikan Laboratorium Elektronika Dasar. Pada hari Senin, tanggal 23 Maret 1987, Gunadarma meresmikan Laboratorium Fisika. Laboratorium inilah yang telah digunakan oleh Gunadarma untuk menyelenggarakan promosi Open House pada hari Selasa, tanggal 28 Maret 1989.

Sekalipun tidak terwujud alat dan gedung, sarana yang cukup penting di Gunadarma adalah majalah ilmiahMatematika dan Komputer yang mulai terbit sejak bulan Januari 1985 dengan penerbitan lima kali setahun, majalah ini memperoleh Surat Tanda Terdaftar di Departemen Penerangan pada hari Sabtu, tanggal 17 Januari 1987. Tulisan di dalam Majalah Ilmiah ini telah membantu Gunadarma dengan perluasan informasi tentang pendidikan di dalam Gunadarma.

Sarana lain yang cukup berhasil di Gunadarma selama ini adalah penerbitan buku dan diktat. Telah banyak judul buku dan diktat yang dicetak oleh Gunadarma untuk keperluan kuliah para mahasiswa. Selain dalam bentuk konvensional berupa buku, beberapa bahan kuliahpun telah diwujudkan dalam bentuk audio dan visual di dalam pita video yang setiap saat dapat ditampilkan di layar monitor.

Dimensi ketiga adalah kegiatan di luar kurikulum. Selain kegiatan Lomba Kecerdasan, baik Tingkat Nasional maupun Tingkat Internasional tampaknya kegiatan Gunadarma yang paling menonjol adalah di Bidang Catur.

Wadah kegiatan catur adalah Pecinta Catur Gunadarma atau PC Gunadarma yang diresmikan pada hari Sabtu, tanggal 25 Februari 1989. PC Gunadarma telah berhasil menyelenggarakan Lomba Catur taraf Internasional yang melibatkan Grand Master Catur Internasional untuk perebutan gelar dunia di bidang catur.

Setelah meninjau perkembangan pada beberapa dimensi ini, kita kembali kepemikiran dasar Gunadarma. Gunadarma memiliki dua muka yang mendorong maju hajat hidupnya di dalam masyarakat masa kini. Pada satu muka, Gunadarma adalah nama arsitek tenar yang membangun Candi Borobudur, yakni suatu monumen besar sepanjang sejarah kita. Pada muka lainnya, Gunadarma mencerminkan buktinya dan sumbangsihnya kepada masyarakat dalam wujud Guna dan Darma. Sebagai salah satu perintis standar baru di dalam pendidikan, Gunadarma berusaha pula untuk mengisi kemampuan masyarakat di dalam standar baru kehidupan bermasyarakat masa kini melalui penyelenggaraan pendidikan. Dan di dalam hal ini, Gunadarma telah memulainya dari pendidikan di bidang komputer.

Di dalam pelaksanaan pendidikannya itu, unsur guna dan unsur darma senantiasa menjadi pegangan untuk dijadikan sumbangsih Gunadarma kepada masyarakat dan ilmu. Gagasan ini turut merumuskan susunan kurikulum di dalam pendidikan. Unsur profesi dan unsur ilmu di dalam kurikulum senantiasa menjadi perhatian para pengasuhnya. Ketrampilan profesi dan kemampuan ilmu mewarnai pendidikan dari awal sampai akhir.

Dalam rangka inilah laboratorium, pustaka, dan jurnal memperoleh perhatian Gunadarma. Di dalam ribaannya, terdapat Laboratorium Gunadarma (LG) yang mewakili berbagai laboratorium dan bengkel yang di dalam Gunadarma serta Pustaka Gunadarma (PG) yang mewakili perpustakaan, penerbitan buku, dan penerbitan jurnal berupa Matematika dan Komputer yang kelak dapat disusul dengan penerbitan jurnal lainnya.

Dari waktu ke waktu LG terus ditingkatkan agar praktek pada mahasiswa dapat diperlancar. Bahkan, pengasuh Gunadarma bercita-cita lebih dari itu. Mereka berkehendak agar penggunaan laboratorium tidak sekedar terbatas kepada praktek di dalam pelajaran. Mereka menginginkan agar LG terbuka juga bagi penelitian dan bagi percobaan yang bersifat inovatif, baik berupa penciptaan maupun berupa penemuan baru. Siapa saja yang memiliki gagasan baru yang akan dicoba, dapat saja menggunakan LG untuk maksudnya itu.

Niat untuk maju itu senantiasa diusahakan untuk ditunjang oleh pustaka yang sebaik mungkin. Selama beberapa tahun ini, PG selalu memperoleh perhatian yang besar dari pengasuh Gunadarma. Pustaka cetak dan pustaka rekam terus menerus diperluas untuk menunjang kegiatan belajar ke berbagai cabang ilmu yang diasuh oleh Sekolah Tinggi ini. Disamping LG, PG juga menempati kedudukan sentral di lingkungan Gunadarma.

Di dalam dua wadah yang berupa LG dan PG, tiga serangkai laboratorium, pustaka, dan jurnal ilmiah di Gunadarma ini merupakan satu kesatuan utuh untuk mewujudkan sumbangsih Gunadarma di dalam bentuk Guna dan Darma. Sejalan dengan usia Gunadarma yang masih muda, mereka juga masih bergerak dalam taraf awal dari kegiatan mereka. Namun, melalui perhatian yang besar dari para pengasuh Gunadarma, mereka diharapkan dapat berkembang secara wajar untuk mewujudkan cita-cita Gunadarma dari STMIK Gunadarma ke STIE Gunadarma, ke Program Pasca Sarjana Gunadarma, pendidikan ini akan terus berkembang menuju dan sampai ke wujud Universitas Gunadarma.

Di dalam rangka inilah, tiga serangkai itu mencoba untuk menyusun sejumlah kegiatan yang dapat mencerminkan cita-cita Gunadarma. Didalam kegiatan itu terdapat penelitian, kelompok studi, dan penataran.Guna bagi masyarakat dan darma bagi ilmu tercermin pula didalam kegiatan itu. Penelitian dan kelompok studi di kalangan pengasuh Gunadarma berusaha untuk berdarma bagi ilmu, sementara penataran berusaha untuk berguna bagi masyarakat.

Ada satu hal penting yang selalu menghantui pengasuh Gunadarma didalam usaha mereka untuk memberi arah kepada Gunadarma. Hal penting itu adalah mutu. Segala usaha dilakukan, tidak saja demi peningkatan mutu pendidikan, melainkan juga demi peningkatan mutu ilmu di lingkungan Gunadarma. Dan usaha itu pula yang seharusnya tampak di dalam kegiatan Gunadarma selama ini.

Didalam pembangunannya, Gunadarma selalu bersikap selektif. Prioritas pembangunan selalu mengarah kepeningkatan mutu. Setapak demi setapak, Gunadarma berusaha mengutamakan pengadaan ruang belajar, ruang laboratorium, ruang pustaka, dan sarana publikasi.

Mereka itulah unsur pokok dalam pembinaan mutu, baik mutu para dosennya maupun mutu para mahasiswanya. Betapapun juga, mahasiswa yang diajar oleh dosen yang tenar akan selalu memperoleh keuntungan dari ketenaran dosennya itu.

Namun prasarana untuk peningkatan ini masih perlu ditunjang lagi oleh sarana lain. Ruang belajar belum sama dengan belajar, pustaka belum sama dengan membaca, laboratorium belum sama dengan berpraktek, serta majalah belum sama dengan menulis. Sarana pokok yang perlu mendampingi prasarana itu adalah suasana lingkungan belajar yang baik berupa budaya Gunadarma. Hanya suasana lingkungan belajar yang baik atau budaya Gunadarma yang dapat membuat ruang belajar itu tempat belajar, pustaka itu tempat membaca, laboratorium itu tempat berpraktek, serta majalah atau jurnal itu tempat menulis.

Hal inilah yang menyebabkan pengasuh Gunadarma berusaha untuk membina budaya Gunadarma atau suasana yang baik di lingkungan belajar di Gunadarma. Budaya Gunadarma atau suasana yang baik di lingkungan belajar menyangkut manusia. Dan manusia itulah yang menentukan bagaimana bentuk suasana di lingkungan belajar mereka. Itulah sebabnya maka selama ini, Gunadarma selalu berusaha menghimpun tenaga pengasuh yang memiliki kegemaran untuk belajar. Kepada kelompok gemar belajar inilah Gunadarma menyerahkan tanggung jawab untuk menularkan kegemaran itu keseluruh lingkungan Gunadarma untuk dimantapkan menjadi bagian dari budaya Gunadarma.

Demikianlah disamping ruang belajar, pustaka, laboratorium, dan majalah, kelompok gemar belajar merupakan aset Gunadarma yang selalu diutamakan di dalam pembangunan Gunadarma. Kelompok gemar belajar ditargetkan untuk menjadi inti penggerak pendidikan di lingkungan Gunadarma. Dan kegemaran belajar ini pula yang akan ditanamkan di kalangan mahasiswa yang telah memilih Gunadarma sebagai almamater mereka.

Berguna bagi masyarakat dan berdarma bagi ilmu memiliki implikasi yang luas. Pada masa yang akan datang, Gunadarma bercita-cita untuk menelaah bidang ilmu lainnya yang pada saat ini, secara nyata telah menampakan keefektifan dari segi profesinya dan segi ilmunya di dalam masyarakat. Gunadarma akan menjamah bidang ilmu lain di luar Komputer dan Ekonomi untuk menyumbangkan guna dan darmanya kepada masyarakat.

Manakala kekuatannya sudah cukup memadai, maka Gunadarma akan menjamah pula bidang ilmu demikian untuk mengikuti dan mengejawantahkan standar baru di dalam masyarakat dan standar baru di dalam pendidikan. Pada waktunya, Gunadarma bercita-cita untuk meningkatkan dirinya dari wadah Sekolah Tinggi ke wadah yang lebih tinggi lagi, yakni ke tingkat Universitas. Namun peningkatan demikian ini tidak dilakukan tanpa mutu yang memadai. Disamping perhatian kepada keluasan kegiatan di bidang pendidikan, Gunadarma tetap menempatkan mutu atau kualitas pada tempat yang pertama.

Gunadarma adalah suatu keseluruhan yang bernama Gunadarma. Gunadarma bukan hanya sekedar STMIK Gunadarma, demikian juga Gunadarma bukan hanya sekedar STIE Gunadarma. Gunadarma juga bukan sekedar Program Pasca Sarjana Gunadarma. Gunadarma adalah keseluruhan yang bernama Gunadarma, dari STMIK, STIE, ke berbagai wadah perkembangan lainnya sampai ke Universitas Gunadarma. Di dalam Gunadarma terdapat LG dan PG, di dalam Gunadarma terdapat Laboratorium, Pustaka, dan Jurnal Ilmiah, di dalam Gunadarma terdapat Penelitian, Kelompok Studi, dan Penataran, di dalam Gunadarma terdapat budaya Gunadarma dalam wujud lingkungan belajar yang mewadai, di dalam Gunadarma terdapat guna bagi masyarakat dan darma bagi ilmu, dan di dalam Gunadarma terdapat sumbangsih guna dan darma yang diberikan oleh Gunadarma kepada masyarakat.

Ternyata cita-cita ini tidak berhenti sebagai cita-cita saja. Setelah 15 tahun lamanya lembaga pendidikan ini berdiri sambil merayap dari Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK) yang bersahaja ke Akademi Sains dan Komputer Indonesia (ASKI) yang lebih sederhana ke STMIK dan STIE Gunadarma yang lebih mantap, maka pada tahun 1996 lembaga pendidikan itu berhasil sampai ke taraf yang sudah lama dicita-citakan. Melalui Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi No.92/KEP/ DIKTI/1996, tanggal 3 April 1996. Lembaga pendidikan itu berhasil dikukuhkan menjadi Universitas Gunadarma (UG). Dibawah naungannya terdapat sejumlah Fakultas dari Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Ekonomi, dengan Program Studi yang telah dimiliki Status Disamakan sampai ke Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Sastra yang sama sekali baru. Mereka tersebar di tujuh kampus dari Kampus A sampai Kampus G.

Pada tahun 1996, kedudukan Universitas Gunadarma cukup luar biasa. Ibarat bulan Januari dengan dewa Janus yang memiliki dua muka, satu muka menatap tahun yang lama serta muka lain menatap ke tahun yang baru, maka UG pun memiliki dua muka. Pada satu muka, UG merupakan puncak dari suatu perkembangan, dari wujud program yang bersahaja sampai ke wujud universitas yang kompleks. Pada tahun 1981, seperti halnya bulan Januari yang meninggalkan tahun yang lama untuk membuka lembaran tahun yang baru UG pun kini meninggalkan masa lalunya yang berwujud Program, Akademik, dan Sekolah Tinggi untuk memulai lembaran baru yang berwujud Universitas.

Dengan program Diploma Tiga, Strata Satu, dan Strata Dua di dalam asuhannya, Universitas Gunadarma melangkah ke masa depan dengan membentuk lebih banyak tonggak sejarah lagi. Tonggak pertama adalah pengakuan terhadap Universitas Gunadarma oleh pihak luar.

Sejak tanggal 17 November 1997, berdasarkan suatu evaluasi, Badan Akreditasi Nasional (BAN) menyatakan lima Program Studi pada Strata Satu sebagai terakreditasi. Dan pada bulan Agustus 1998, kelima Program Studi pada Strata Satu itu, yakni Akuntansi, Manajemen, Manajemen Informatika, Teknik Komputer, dan Teknik Informatika, memperoleh peringkat A pada akreditasi BAN itu. Dari kegiatan awal di bidang komputer, kini Gunadarma telah mengasuh berbagai bidang ilmu dan berbagai jenjang pendidikan.

Pada saat Gunadarma mencapai usia 19 tahun, tibalah Gunadarma di ujung abad ke-20. Sebelum meninggalkan abad ke-20, Gunadarma masih sempat mengembangkan bidang akademiknya. Mulai tanggal 25 September tahun 2000, untuk pertama kalinya, Gunadarma membuka Program Strata Tiga atau Program Doktor di bidang Ilmu Ekonomi. Demikianlah dengan program Jenjang Pendidikan Diploma (D3), Jenjang Pendidikan Sarjana (S1), Jenjang Pendidikan Magister (S2), Jenjang Pendidikan Doktor (S3), 41 laboratorium, beserta sekitar 13.000 alumni Jenjang D3, 19.000 lebih alumni jenjang S1, dan 400 lebih alumni jenjang S2, Gunadarma meninggalkan abad ke-20 dan milenium ke-2.

Pada tahun 2001, Gunadarma memasuki abad ke-21 dan milenium ke-3 dengan 26.000 lebih mahasiswa yang diasuh oleh 1.100 lebih tenaga pengajar. Di awal abad baru ini, Gunadarma merayakan ulang tahun ke-20 dan meneruskan misi pendidikannya sambil terus berusaha meningkatkan mutunya. Kesempatan pengembangan pertama di dalam abad baru ini terjadi pada tahun 2003. Sejak Januari 2003, bekerja sama dengan Universite de Bourgogne dari kota Dijon, Perancis, Gunadarma membuka lagi program pendidikan jenjang S3 di bidang Teknologi Informasi/Ilmu Komputer. Pengembangan berikutnya terjadi pada tahun 2004 ketika Gunadarma mulai meluluskan doktor di bidang Ilmu Ekonomi.

Perkembangan berikutnya terjadi pada awal tahun 2006. Pada waktu itu Gunadarma mulai meluluskan doktor di bidang Teknologi Informasi/Ilmu Komputer setelah sebelumnya mereka menempuh ujian tertutup di Dijon, Perancis, pada bulan September 2005. Gunadarma yang dimulai dari bentuk sekolah tinggi dan menanjak menjadi universitas, kini sampai ke taraf universitas penuh dengan meluluskan peserta didik dari jenjang diploma, sarjana, magister, dan doktor.

Jumat, 12 Desember 2014

Profil Teknik Elektro Indonesia

PROFIL TEKNIK ELEKTRO INDONESIA

Indonesia Kekurangan Tenaga Teknik Elektro untuk kurun 2011 – 2025

*Artikel ini disarikan dari presentasi Ketua FORTEI, Prof. Dr. Mochamad Ashari pada seminar SNTEI, Politeknik Negeri Ujung Pandang, 29 Maret 2012.



1. Jumlah Universitas Pengelola Teknik Elektro

Jumlah perguruan tinggi di Indonesia yang mengelola program studi / Jurusan Teknik Elektro:

Jenjang S1 Teknik Elektro                     = 276
Jenjang S2 Teknik Elektro                     =   19
Jenjang S3 Ilmu Teknik Elektro           =     4
.

Jenjang D3 Teknik Elektro                   = 137
Jenjang D4 Teknik Elektro                    =  12
Data diolah dari Portal Informasi Pendidikan http://evaluasi.or.id pada Maret 2012. Berikut ini adalah diagram batang jumlah program studi Teknik Elektro dibanding dengan Teknik Informatika dan Sistem Informasi.
 jumlah program studi Teknik Elektro dibanding dengan Teknik Informatika dan Sistem Informasi.

Kapasitas penerimaan mahasiswa baru Teknik Elektro di tiap-tiap universitas sangat bervariasi, mulai dari puluhan hingga ratusan orang pertahun. Untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berkisar 40 hingga 200 orang mahasiswa baru pertahun.

Jenjang yang terbanyak dibutuhkan pasar kerja adalah S1, D4, dan D3. Dari data diatas,  Teknik Elektro memiliki 425 program studi, sedangkan Informatika (program studi Teknik Informatika dan Sistem Informasi) sebanyak 798.

Jika diasumsikan tiap perguruan tinggi mampu menghasilkan lulusan S1, D4 dan D3 rata-rata sebanyak 20 orang pertahun, maka jumlah lulusan Teknik Elektro seluruh Indonesia = 8500 orang pertahun, sedangkan Informatika sebanyak 15.960 orang pertahun.



2. Jumlah Kebutuhan Tenaga Teknik Elektro 

Kebutuhan akan tenaga Teknik Elektro (tidak termasuk Informatika) masih sangat tinggi baik untuk memenuhi kebutuhan reguler maupun program khusus pemerintah. Kebutuhan reguler termasuk pemenuhan tenaga kerja di beberapa sektor, misalnya perusahaan penyedia ketenaga-listrikan (PT PLN dalam pembangunan pembangkit 10.000 MW tahap I dan tahap II membutuhkan sekitar 1000 tenaga kerja baru pertahun), perusahaan operator telekomunikasi, industri umum dsb.

Dalam kurun 2011 hingga 2025 diperkirakan kebutuhan tenaga Teknik Elektro akan melonjak tajam, yakni lebih dari 150.000 orang, khususnya dalam rangka memenuhi program pemerintah yang disebut MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) adalah program jangka panjang bangsa Indonesia hingga 2025 yang ditekankan pada pembangunan:

Klaster Ekonomi yang terbagi dalam 6 wilayah berdasarkan letak geografis dan sumber daya alam
 Konektifitas antar Klaster Ekonomi, yaitu pembangunan infrastruktur untuk transportasi darat, laut, udara, dan sistem komunikasi, serta utilitas pendukung yang lain termasuk sistem kelistrikan
Peningkatan Sumber Daya Manusia
Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dalam website http://www.pii.or.id memperkirakan bahwa untuk memenuhi program MP3EI dibutuhkan tenaga kerja:

Teknik Elektro

Tahun 2011 – 2015 = 29.089 orang
Tahun 2015 – 2020 = 46.201 orang
Tahun 2020 – 2025 = 74.591 orang


Informatika

Tahun 2011 – 2015  =  4.590 orang
Tahun 2015 – 2020 =  7.288 orang
Tahun 2020 – 2025 = 11.186 orang


“Booming” kebutuhan tenaga ini perlu ditangkap oleh institusi pendidikan di Indonesia. Terlihat bahwa Indonesia akan kekurangan tenaga Teknik Elektro untuk kurun waktu 2011-2025, karena kebutuhan pasar kerja jauh melampaui kemampuan produksi perguruan tinggi. Konsekuensi logis apabila tidak tercapai keseimbangan, maka tenaga-tenaga asing akan masuk untuk mengisi kekosongan tersebut.

Diagram lengkap kebutuhan tenaga teknik di Indonesia disajikan dalam diagram dibawah ini.

Sumber : http://fortei.org/?page_id=295

Sabtu, 06 Desember 2014

Pertambangan di Indonesia

mining

Kita warga negara Indonesia patut bersyukur kepada Allah Subhana Wa Ta'Ala yang telah mengkarunia negeri ini dengan kekayaan alam yang luar biasa melimpahnya dibandingkan dengan negara lainnya. Salah satu sumber daya alam yang melimpah di negeri ini adalah kekayaan yang tak terbarukan yaitu  sektor pertambangannya. Pertambangan adalah serangkaian kegiatan dalam upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas) . Barang tambang yang dihasilkan di Indonesia anatara lain: batubara, emas dan perak, fosfat, aspal, bji besi, belerang, intan, gas alam, gips[1] dan masih banyak lagi lainnya. 

Potensi Tambang Indonesia

Indonesia berdasarkan data Indonesia Mining Asosiation menduduki peringkat ke-6 terbesar untuk negara yang kaya akan sumber daya tambang

Potensi  Batubara Indonesia  
  • cadangan batubara Indonesia hanya 0,5 % dari cadangan dunia, namun produksi Indonesia posisi ke-6 sebagai produsen dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton.
  • peringkat ke-2 terbesar di dunia sebagai eksportir sejumlah (203 juta ton). Posisi pertama ditempati Australia (252 juta ton), China sebagai produsen batubara terbesar dunia, hanya menempati peringkat ke-7 sebagai eksportir (47 juta ton).

Potensi  Minyak dan Gas Indonesia 

  • Peringkat 25 sebagai negara dengan potensi minyak terbesar yaitu sebesar 4.3 milyar barrel,
  • Peringkat 21 penghasil minyak mentah terbesar dunia sebesar 1 juta barrel/hari,
  • Peringkat 24 negara pengimpor minyak terbesar sebesar 370.000/hari
  • Peringkat 22 negara pengonsumsi minyak terbesar sebesar 1 juta barrel/hari,
  • Peringkat 13 negara dengan cadangan gas alam terbesar sebesar 92.9 trillion cubic feet,
  • Peringkat ke-8 penghasil gas alam terbesar dunia sebesar 7.2 tcf,
  • Peringkat ke-18 negara pengonsumsi gas alam terbesar sebesar 3.8 bcf/hari,
  • Peringkat ke-2 negara pengekspor LNG terbesar sebesar 29.6 bcf,

Potensi  Emas Indonesia  

  • Cadangan emas Indonesia berkisar 2,3% dari cadangan emas dunia.
  • Menduduki peringkat ke-7 yang memiliki potensi emas terbesar didunia.Menduduki peringkat ke-6 dalam produksi emas di dunia sekitar 6,7%.

Potensi  Timah Indonesia 

  • Menduduki peringkat ke-5 untuk cadangan timah terbesar di dunia sebesar 8,1% dari cadangan timah dunia.
  • Menduduki peringkat ke-2 dari sisi produksi sebesar 26% dari julah produksi dunia.
  • Potensi Tembaga Indonesia
  • Peringkat ke-7 untuk Cadangan tembaga dunia sekitar 4,1%
  • Peringkat ke-2 dari sisi produksi sebesar 10,4% dari produksi dunia.
  • Potensi  Nikel Indonesia
  • Peringkat ke-8 cadangan nikel dunia (cadangan nikel Indonesia sekitar 2,9% dari cadangan nikel dunia),
  • Peringkat ke-4 dunia dari sisi produksi sebesar 8,6% [2]. 

Dengan melihat begitu besarnya potensi Indonesia dalam sumber daya mineral ini, pastinya bisa mendatangkan pemasukan negara yang cukup besar seperti yang dikatakan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, R. Sukhyar ''PNBP ada kemajuan penagihan sampai  Mei 2013 hanya Rp 9 triliun,  sedangkan 2014 Rp 14 triliun," kata Sukhyar, di kantor Direktorat Jenderal Mineral Batubara Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (23/7/2014). Sedangkan target PNBP untuk tahun ini di angka Rp 39 triliun[3].

Pertambangan di Indonesia memang begitu menjanjiakan dan jika dikelola dengan baik bisa menjadi kekuatan ekonomi negara kita, tapi jika melihat dari fakta yang telah terjadi selama ini, hal itu belumlah mendapatkan pengelolaan yang baik guna mengoptimalkannya untuk kesejahteraan bangsa ini.Pengelolaan yang buruk menjadi kelemahan kita untuk membuat barang tambang Indonesia, menjadi komoditi ekspor ekonomi yang sangat menjanjikan. Masih banyak hambatan yang dihadapi dalam mengoptimalkan berbagai potensi yang ada ini. Tantangan utama yang dihadapai salah satunya ada pada bidang eksplorasi, karena tanpa adanya kegiatan eksplorasi tidak akan ada kegiatan pertambangan yang berjalan. Eksplorasi diperlukan untuk mengetahui potensi sumber daya dan juga untuk meningkatkan status sumber daya menjadi cadangan. Perlu penanganan yang serius agar sumber daya mineral di Indonesia ini bisa dimanfaatkan dengan optimal, agar dapat menciptakan perekonomian yang baik dan dapat mensejahterakan masyarakat Indonesia sendiri.  


Referensi:

Jumat, 28 November 2014

Seminar How to Make Short 3D Animation


Mahasiswa Program Studi Multimedia Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta (PoliMedia) menyelenggarakan Media Art Exhibition 2 (MAX 2) yang bertajuk DreamLand pada 13-15 November 2014 di Hall PoliMedia. Pada seminar 3D Animation ini sendiri diadakan tanggal 14 November 2014 yang diadakan setelah seminar music scoring selesai. pembicara yang hadir adalah Vicky Doang.

Pada seminar ini saya hanya hadir sebentar saja dan tidak sempat mencatat apa yang dibicarakan oleh narasumber.

Sabtu, 22 November 2014

Pantun Mencintai Lingkungan



Pantun :

Pak Djo kedatangan tamu
Tamu duduk di halamannya
Wahai kawan jagalah lingkungan mu
Agar terlihat indah dipandangnya

Burung kutilang burung dara
Terbang tinggi ke udara
Pohon-pohon sebagai pelantara
Untuk manusia menghirup udara

Habis hujan air tergenang
Baju kotor kena cipratan
Ayo kawan bersenang senang
Lihat lingkungan indah,asri dan nyaman

Pohon singkong diambil batangnya
Buah apel enak rasanya
Alam ini indah rasanya
Bila manusia menjaganya

Pergi ke warung membeli gula
Gula di beli banyak sekali
Alam ini harus dijaga
Agar hidup dapat dinikmati .

Pergi ke jogja  bersama teman
Berkeliling kota naik angkutan
Menjaga sungai menjadi kewajiban
Agar tidak terjadi pencemaran.

Pergi memancing ke lautan
Dapat ikan untuk dimakan
Ayo kawan jagalah hutan
Tempat tinggal hewan hewan

Pergi belanja ke warung pak nanang
Jangan lupa beli terasi
Melihat lingkungan yang gersang
Ayo kita atasi

Jumat, 21 November 2014

Seminar Pengenalan Nuvoton Learning Board 32 bit ARM Cortex sebagai Platform Pembelajaran Microcontroller dan Embedded System



Seminar ini dilaksanakan pada 05 November 2014 di Universitas Gunadarma ruang D460. Seminar yang diadakan oleh Program Diploma TI Universitas Gunadarma ini membahas topik tentang “ Pengenalan Nuvoton Learning Board 32 bit ARM Cortex sebagai Platform Pembelajaran Microcontroller dan Embedded System” sebagai bentuk rintisan kerjasama  dengan Nuvoton.
Seminar yang diselenggarakan di  Kampus Gunadarma Depok Ruang Auditorium Gedung 4 Lantai 6, berlangsung dengan lancar. Narasumber yang mengisi kegiatan tersebut antara lain:
1. Mr, Gaveen Lee, AVP Nuvoton
2. Bpk. Lukman, Partner Nuvoton Indonesia
3. Bpk. Dr. Eri Prasetyo Wibowo, Dosen Universitas Gunadarma
Moderator: Dr. Lintang Yuniar Banowosari  
Nuvoton Technology Corporation adalah perusahaan semiconductor yang berpusat di Taiwan yang didirikan pada tahun 2008. Produk yang dihasilkan Nuvoton yaitu Microcontroller Application IC, Audio Application IC, Cloud & Computing IC, dan Foundry Service.

Pada seminar kali ini Nuvoton mengenalkan salah satau line produksinya yaitu Microcontroller Application Business Group Nuvoton berfokus terutama pada Micro-Controller IC, Voice dan Speech ICs. Nuvoton NuMicroFamily adalah general-purpose microcontroller yang pertama diproduksi di Asia yang memiliki core 32-bit ARMCortex-M0. Produk ini memiliki fitur seperti wide voltage input, high anti-interference, high noise immunity design, sangat cocok untuk sistem kontrol industry yang sebelumnya menggunakan 8 bit mikro-controller. Contoh pengaplikasian dari Nuvoton Learning Board 32 bit ARM Cortex diperlihatkan oleh pihak nuvoton berupa pengamanan pintu berangkas dengan memasukkan password, jika passwordnya benar maka secara otomatis penghalang yang digunakan untuk mengunci pintu akan terbuka dan jika password yang dimasukkan salah maka penghalangnya tidak akan terbuka dan lampu darurat akan menyala.

Embedded System (System Tertanam) adalah suatu sistem komputer yang didesain untuk menangani pekerjaan/ tujuan spesifik. Secara garis besar mirip dengan Operating System yang ada pada PC, Embedded System yang terdapat dalam suatu perangkat juga mengatur perilaku/fungsi dari Hardware tersebut. Namun, embedded system tidak bisa melakukan hal-hal yang umum seperti  memutar file multimedia. Embedded System hanya mampu melakukan suatu mekanisme untuk tujuan tertentu sesuai dengan kemampuan perangkat dimana Embedded System itu terinstall. Dimasa yang akan datang teknologi yang akan banyak digunakan adalah yang berbasis chip


Seminar Nasional Kepemudaan

Seminar Nasional Kepemudaan


Seminar ini dilaksanakan pada 28 Oktober 2014 di Universitas Gunadarma ruang D460. Seminar yang diadakan oleh BEM FTI Universitas Gunadarma ini membahas topik tentang “Jiwa Nasioanlisme Pemuda”. Seminar ini diadakan guna memperingatan hari sumpah pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2014. Dari acara seminar kali ini, saya bisa mengambil beberapa pelajaran dari para pembicara pada subjek - materi pelajaran yang terkandung dalam seminar.
Semangat nasionalisme diartikan sebagai suasana batin yang melekat dalam diri setiap individu sebagai pribadi maupun sebagian bagian dari bangsa dan negara, yang diimplementasikan dalam bentuk kesadaran dan perilaku yang cinta tanah air, kerja keras untuk membangun, membina dan memelihara kehidupan yang harmonis dalam rangka memupuk dan memelihara persatuan dan kesatuan, serta rela berkorban harta, benda bahkan raga dan jiwa dalam membela bangsa dan negara.

Akan tetapi seiring dengan berjalannya zaman, berbagai peristiwa yang telah terjadi mengindikasikan mulai lunturnya jati diri bangsa Indonesia khususnya dikalangan pelajar dan pemuda yang berimbas terhadap penurunan semangat nasionalisme. Ironisnya, tatkala berbagai masalah menimpa bangsa ini, masih banyak para pemuda, politisi maupun kalangan elite yang masih mementingakan kepentingan golongan ataupun kelompok daripada kepentingan bersama. Banyak dari mereka belum sadar bahwa untuk mencapai kemerdekaan bangsa pada saat itu dibutuhkan perjuangan keras bahkan hingga mengorbankan nyawa mereka untuk mati demi sebuah kemerdekaan. Jika pada zaman pergerakan kemerdekaan semangat nasionalisme diperlukan dan dibangkitkan oleh seluruh rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah maka kini di era globalisasi semangat nasionalisme diperlukan untuk membangun bangsa menuju bangsa yang beradab, bermartabat dan bersaing di dunia internasional tanpa meninggalkan identitas kebangsaannya.

Kecintaan pada produk dalam negeri mulai hilang dengan semakin banyaknya produk asing seperti makanan siap saji dari luarnegeri, produk pakian dari luar negeri dan masih banyak yang lainnya telah membanjiri dan menjamur di negeri ini. Dengan membeli produk luar negeri pemuda saat ini menganggap suatu kebanggaan tersendiri yang dapat menaikkan gengsi mereka dihadapan masyarakat. Tampaknya westernisasi telah menyulap pemuda negeri ini menjadi lupa akan jati diri mereka sebagai bangsa Indonesia yang masih memegang teguh budaya timur. Kondisi para pemuda kita saat ini nampak jelas di depan mata kita bahwa jiwa nasionalismenya mulai luntur.


Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa adalah sarana untuk membangkitkan semangat nasionalisme, yang dapat dilakukan dengan senantiasa memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan bernegara dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai generasi muda bangsa Indonesia, kita harus membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air yang cenderung meredup ditengah peliknya masalah ekonomi dan politik bangsa ini, semangat akan nilai-nilai nasionalisme harus tetap dijalankan. 

Seminar New Generation and New Communication Personality and Disorder



Seminar ini dilaksanakan pada 11 November 2014 di Universitas Gunadarma ruang D460. Seminar yang diadakan oleh Program Pasca Srajana S3 Universitas Gunadarma ini membahas topik tentang “Generasi Baru dan Komunikasi Kepribadian Baru dan Gangguannya”. Dari acara seminar kali ini, saya bisa mengambil beberapa pelajaran dari para pembicara pada subjek - materi pelajaran yang terkandung dalam seminar.
Pada era Globalisasi sekarang ini dimana perkembangan teknologi begitu cepat, generasi sekarang ini sudah banyak yang mengenal teknologi seperi gadget & internet, sekarang ini hampir semua pemuda/remaja memiliki gadget, dengan gadget pasti sudah tersedia layanan untuk mengakses internet, dengan adanya kemudahan mengakses internet dimanapun sekarang ini bisa menjadi hal yang positive dan juga bisa menjadi hal yang negative, semua itu tergantung dengan siapa yang menggunakannya.

 Dengan adanya internet komunikasi kita dengan orang yang jauh jadi begitu mudah, pengertian komunikasi sendiri menurut moderator adalah  suatu proses di mana seseorang atau beberapa orang , kelompok, organisasi , dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi untuk menghubungkan dengan lingkungan dan orang lain . Pada kenyataanya komunikasi tidak selalu berjalan mulus seperti yang kita bayangkan ada beberapa gangguan yang mungkin terjadi pada komunikasi sekarang ini, salah satu contohnya adalah seseorang yang mengalami broken home, dia akan melampiaskan kekecewaannya terhadap  orangtuanya yang selalu bertengakar dengan melakukan hal-hal yang negative seperti penggunaan narkoba dan melakukan hal yang lainnya. Peran teknologi disini juga membantu orang yang ingin melakukan hal-hal negative, seperti dengan adanya internet dia bisa mencari informasi siapa yang menjual narkoba dan dapat memesannya dengan mudah. Solusi untuk mereka yang sudah terjerumus ke obat-obatan terlarang itu adalah yang pertama hubungan anatara kedua orangtuanya harus diperbaiki dulu dan diperlukan peran aktif orang tua untuk merangkulnya agar dia mau direhabilitasi agar tidak memakai narkoba itu lagi.

Dengan adanya teknologi sekarang ini para pemuda/remaja bisa memanfatkannya untuk melakukan hal-hal yang positive dan dapat bermanfaat bagi penggunanya. Dengan adanya kemudahan mengakses informasi maupun dalam berkomunikasi pada era ini kita dapat memanfaatkannya untuk mempelajari budaya negara laian dan dapat berkomunikasi dengan orang di seluruh dunia dengan hanya menggunakan internet degan biaya yang murah, selain itu kita juga dapat menggunakan internet untuk media mempromosikan usaha yang kita jalankan agar usaha/ bisnis yang kita jalankan bisa lebih optimal dalam penjualannya. Dengan era komunikasi baru yang telah maju ini kita dituntut untuk mengembangkan kreatifitas yang kita miliki guna memanfaatkannya.


Sabtu, 15 November 2014

AMDAL

          Pada  topik kali ini saya akan membahas tentang AMDAL, yang belum tahu tentang AMDAL, AMDAL (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN) merupakan instrumen pengelola lingkungan yang terdiri dari Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL), Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)[1].

Kegiatan apa saja yang perlu dilengkapi dengan AMDAL, tertuang dalam peraturan pemerintah nomor 29 tahun 1986 yaitu setiap rencana berupa:
a. perubahan bentuk lahan dan bentuk alam, seperti: pembuatan jalan, bendungan, jalan kereta api dan pembuakaan hutan;
b. eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang tidak terbaharui, seperti; pertambangan dan eksploitasi hutan;
c. proses dan kegiatan lain yang secara potential dapat menimbulkan pemborosan, perusakan dan kemerosotan pemanfaatan sumber daya alam dan energi, seperti, pemanfaatan tanah yang tidak diikuti dnegna konservasi dan penggunaan energi yang tidak diikuti dengan teknologi yang dapat mengefisienkan pemakainya.
d. proses dan hasilnya yang mengancam kesejahteraan penduduk, pelestarian kawasan konservasi alam dan cagar budaya, seperti kegiatan yang proses dan hasilnyamenimbulkan pencemaran, penggunaan energi nuklir dan sebagainya;
e. introduksi jenis tumbuhan dan jenis hewan, seperti introduksi jenis tumbuhan dan jenis hewan, seperti; introduksi suatu jenis tumbuhan baru yang dapat menimbulkan jenis penyakit baru pda tanaman; introduksi suaut jenis hewan baru yang dapat mempengaruhi kehidupan hewan yang telah ada;
f. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati;
g. penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar mempengaruhi lingkungan.[2]

Dasar hukum AMDAL
Sebagai dasar hukum AMDAL adalah PP No.27/ 1999 yang di dukung oleh paket keputusan menteri lingkungan hidup tentang jenis usaha dan/ atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL dan keputusan kepala BAPEDAL tentang pedoman penentuan dampak besar dan penting.
Tujuan dan sasaran AMDAL   
Tujuan dan sasaran AMDAL adalah untuk menjamin suatu usaha atau kegiatan pembangunan dapat berjalan secara berkesinambungan tanpa merusak lingkungan hidup. Dengan melalui studi AMDAL diharapkan usah dan / atau kegiatan pembangunan dapat memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam secara efisien, meminimumkan dampak negatip dan memaksimalkan dampak positip terhadap lingkungan hidup.
Tanggung jawab pelaksanaan AMDAL
Secara umum yang bertanggung jawab terhadap koordinasi proses pelaksanaan AMDAL adalah BAPEDAL (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan).
Mulainya studi AMDAL
AMDAL merupakan bagian dari studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Sesuai dengan PP No./ 1999 maka AMDAL merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan ijin melakukan usaha dan / atau kegiatan . Oleh karenya AMDAL harus disusun segera setelah jelas alternatif lokasi usaha dan /atau kegiatan nya serta alternatif teknologi yang akan di gunakan.
AMDAL dan perijinan.
Agar supaya pelaksanaan AMDAL berjalan efektif dan dapat mencapai sasaran yang diharapkan , pengawasannya dikaitkan dengan mekanisme perijinan rencana usaha atau kegiatan. Berdasarkan PP no.27/ 1999 suatu ijin untuk melakukan usaha dan/ atau kegiatan baru akan diberikan bila hasil dari studi AMDAL menyatakan bahwa rencana usaha dan/ atau kegiatan tersebut layak lingkungan. Ketentuan dalam RKL/ RPL menjadi bagian dari ketentuan ijin.
Pasal 22 PP/ 1999 mengatur bahwa instansi yan bertanggung jawab (Bapedal atau Gubernur) memberikan keputusan tidak layak lingkungan apabila hasil penilaian Komisi menyimpulkan tidak layak lingkungan. Keputusan tidak layak lingkungan harus diikuti oleh instansi yang berwenang menerbitkan ijin usaha. Apabila pejabat yang berwenang menerbitkan ijin usaha tidak mengikuti keputusan layak lingkungan, maka pejabat yang berwenang tersebut dapat menjadi obyek gugatan tata usaha negara di PTUN. Sudah saatnya sistem hukum kita memberikan ancaman sanksi tidak hanya kepada masyarakat umum , tetapi harus berlaku pula bagi pejabat yang tidak melaksanakan perintah Undang-undang seperti sanksi disiplin ataupun sanksi pidana.
Prosedur penyusunan AMDAL
Secara garis besar proses AMDAL mencakup langkah-langkah sebagai berikut:
1.Mengidentifikasi dampak dari rencana usaha dan/atau kegiatan
2.Menguraikan rona lingkungan awal
3.Memprediksi dampak penting
4.Mengevaluasi dampak penting dan merumuskan arahan RKL/RPL.
Dokumen AMDAL terdiri dari 4 (empat) rangkaian dokumen yang dilaksanakan secara berurutan , yaitu:
1.Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL)
2.Dokumen Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)
3.Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
4.Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
Pendekatan Studi AMDAL
Dalam rangka untuk mencapai efisiensi dan efektivitas pelaksanaan AMDAL, penyusunan AMDAL bagi rencana usaha dan/atau kegiatan dapat dilakukan melalui pendekatan studi AMDAL sebagai berikut:
1.Pendekatan studi AMDAL Kegiatan Tunggal
2.Pendekatan studi AMDAL Kegiatan Terpadu
3.Pendekatan studi AMDAL  Kegiatan Dalam Kawasan
Penyusunan AMDAL
Untuk menyusun studi AMDAL pemrakarsa dapat meminta jasa konsultan untuk menyusun AMDAL. Anggota penyusun ( minimal koordinator pelaksana) harus bersertifikat penyusun AMDAL (AMDAL B). Sedangkan anggota penyusun lainnya adalah para ahli di bidangnya yang sesuai dengan bidang kegiatan yang di studi. Peran serta masyarakat
Semua kegiatan dan /atau usaha yang wajib AMDAL, maka pemrakarsa wajib mengumumkan terlebih dulu kepada masyarakat sebelum pemrakarsa menyusun AMDAL. Yaitu pelaksanaan Kep.Kepala BAPEDAL No.08 tahun 2000 tentang Keterlibatan masyarakat dan keterbukaan informasi dalam proses AMDAL. Dalam jangka waktu 30 hari sejak diumumkan , masyarakat berhak memberikan saran, pendapat dan tanggapan. Dalam proses pembuatan AMDAL peran masyarakat tetap diperlukan . Dengan dipertimbangkannya dan dikajinya saran, pendapat dan tanggapan masyarakat dalam studi AMDAL. Pada proses penilaian AMDAL dalam KOMISI PENILAI AMDAL  maka saran, pendapat dan tanggapan masyarakat akan menjadi dasar pertimbangan penetapan kelayakan lingkungan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
PENILAIAN DOKUMEN AMDAL
Penilaian dokumen AMDAL dilakukan oleh Komisi Penilaian AMDAL Pusat yang berkedudukan di BAPEDAL untuk  menilai dokumen AMDAL dari usaha dan/atau kegiatan yang bersifat strategis, lokasinya melebihi satu propinsi, berada di wilayah sengketa, berada di ruang lautan, dan/ atau lokasinya dilintas batas negara RI dengan negara lain.
Penilaian dokumen AMDAL dilakukan untuk beberapa dokumen dan meliputi penilaian terhadap kelengkapan administrasi dan isi dokumen. Dokumen yang di nilai adalah meliputi:  
  1.Penilaian dokumen Kerangka Acuan (KA)
2.Penilaian dokumen Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)
3.Penilaian Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
4.Penilaian Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
Penilaian Kerangka Acuan (KA), meliputi:
1.Kelengkapan administrasi
2.Isi dokumen, yang terdiri dari:
a.Pendahuluan
b.Ruang lingkup studi
c.Metode studi
d.Pelaksanaan studi
e.Daftar pustaka dan lampiran
Penilaian Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), meliputi:
1.Kelengkapan administrasi
2.Isi dokumen, meliputi:
a.Pendahuluan
b.Ruang lingkup studi
c.Metode studi
d.Rencana usaha dan /atau kegiatan
e.Rona lingkungan awal
f.Prakiraan dampak penting
g.Evaluasi dampak penting
h.Daftar pustaka dan lampiran
Penilaian Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), meliputi:
1.Lingkup RKL
2.Pendekatan RKL
3.Kedalaman RKL
4.Rencana pelaksanaan RKL
5.Daftar pustaka dan lampiran
Penilaian Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL), meliputi:
1.Lingkup RPL
2.Pendekatan RPL
3.Rencana pelaksanaan RPL
4.Daftar pustaka dan lampiran.
KOMISI PENILAI ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
(AMDAL) KABUPATEN/ KOTA.
Komisi tersebut di bentuk oleh Bupati/ Walikota. Tugas komisi penilai adalah menilai KA, ANDAL, RKL, dan RPL. Dalam melaksanakan tugasnya komisi penilai dibantu oleh tim teknis komisi penilai dan sekretaris komisi penilai.
Susunan keanggotaan komisi penilai terdiri dari ketua biasanya dijabat oleh Ketua Dapedalda Kabupaten/Kota, sekretaris yang dijabat oleh salah seorang pejabat yang menangani masalah AMDAL. Sedangkan anggotanya terdiri dari wakil Bapeda, instansi yang bertugas mengendalikan dampak lingkungan, instasi bidang penanaman modal, instansi bidang pertanahan, instansi bidang pertahanan, instansi bidang kesehatan, instansi yang terkait dengan lingkungan kegiatan, dan anggota lain yang di anggap perlu.
Secara garis besar komisi penilai AMDAL dapat terdiri dari unsur-unsur (1) unsur pemerintah;(2) wakil masyarakat terkena dampak; (3) perguruan tinggi; (4) Pakar dan (5) organisasi lingkungan.
Ada semacam kerancuan dalam kebijakan AMDAL dimana dokumen tersebut ditempatkan sebagai sebuah studi kelayakan ilmiah di bidang lingkungan hidup yang menjadi alat bantu bagi pengambilan keputusan dalam pembangunan. Namun demikian komisi penilai yang bertugas menilai AMDAL beranggotakan mayoritas wakil dari instansi pemerintah yang mencermikan heavy bureaucracy , dan wakil-wakil yang melakukan advokasi . Dari komposisi yang ada dapat mengakibatkan hal-hal sebagai berikut (1) keputusan kelayakan lingkungan di dominasi oleh suara suara yang didasarkan pada kepentingan birokrasi; (2).wakil masyarakat maupun LSM sebagai kekuatan counter balance dapat dengan mudah terkooptasi (captured or coopted)  karena berbagai faktor;
(3) keputusan cukup sulit untuk dicapai karena yang mendominasi adalah bukan pertimbangan ilmiah obyektif akan tetapi kepentingan pemerintah atau kepentingan masyarakat/ LSM secara sepihak .
Sebagai seorang pengusaha atau investor , kemana dia harus berkonsultasi jika mereka akan melaksanakan studi AMDAL ?. Sebaiknya konsultasi dapat dilakukan di 3 (tiga) komisi penilai AMDAL, yaitu:
1.    Komisi Penilai AMDAL Pusat
2.    Komisi Penilai AMDAL Propinsi
3.    Komisi AMDAL Kabupaten/ Kota. Tergantung dari jenis rencana kegiatan yang akan di studi AMDAL nya.
EVALUASI PROSES PENILAIAN DOKUMEN AMDAL
Proses dan prosedur penilaian AMDAL secara umum cukup baik yang ditandai dengan singkatnya waktu penilaian , memang waktu penilaian sangat tergantung dari kualitas KA dan dokumen AMDAL nya sendiri.
Kemampuan teknis dan obyektifitas dari penilaian
Anggota komisi penilai yang telah memiliki sertifikat kursus AMDAL A, B, dan C cukup baik secara teknis dan obyektif, lebih profesional serta anggota penilai yang pernah melakukan penyusunan AMDAL walaupun jumlahnya relatif tidak banyak. Anggota komisi penilai yang berasal dari institusi sektoral atau dari pemerintah daerah (bukan dari tim penilai tetap) sering belum banyak menguasai mengenai AMDAL. Penilaian oleh LSM dan wakil dari masyarakat kadang-kadang kurang obyektif. Tim teknis yang ikut duduk di dalam komisi penilai perlu lebih memahami peran bidangnya dalam AMDAL.
Evaluasi keterlibatan masyarakat.
Usaha melibatkan masyarakat dalam penilaian AMDAL cukup memadai dengan dilibatkannya LSM lokal dan Pemerintah daerah (Bappeda), dan tokoh masyarakat.[3]

Kita sebagai masyarakat harus membantu pemerintah dalam mengawasi perusahaan/industri yang akan membangun usahanya di lingkungan kita tinggal, jangan sampai kita acuh tak acuh terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan oleh industri yang akan membangun pabriknya di lingkungan kita, sebab jika kita tidak perduli terhadapnya maka bisa menghasilkan dampak yang negative untuk masayarakat luas, sebagi contoh industri bahan kimia akan didirikan disuatu wilayah dimana daerah tersebut dekat dengan lingkungan dimana banyak masyarakat yang tinggal, lalu karena ketidakperduliaan warga sekitar limbah dari indutri kimia itu pun dibuang kesungai sehingga sungai yang tadinya masih jernih dengan banyak biota yang hidup disana dengan adanya limbah yang berbahaya tersebut dibuang ke sungai maka biota yang hidup di sungai tersebutpun mati.Belum lagi dampak negative lainnya jika industri belum memiliki AMDAL ini.

referensi:
[1] http://www.menlh.go.id/amdal/
[2] http://www.artikellingkunganhidup.com/amdal-analisa-dampak-lingkungan.html
[3]http://mukono.blog.unair.ac.id/2009/09/09/analisis-mengenai-dampak-lingkungan-amdal-dan-faktor-recovery-ekonomi/