search

Jumat, 12 Desember 2014

Profil Teknik Elektro Indonesia

PROFIL TEKNIK ELEKTRO INDONESIA

Indonesia Kekurangan Tenaga Teknik Elektro untuk kurun 2011 – 2025

*Artikel ini disarikan dari presentasi Ketua FORTEI, Prof. Dr. Mochamad Ashari pada seminar SNTEI, Politeknik Negeri Ujung Pandang, 29 Maret 2012.



1. Jumlah Universitas Pengelola Teknik Elektro

Jumlah perguruan tinggi di Indonesia yang mengelola program studi / Jurusan Teknik Elektro:

Jenjang S1 Teknik Elektro                     = 276
Jenjang S2 Teknik Elektro                     =   19
Jenjang S3 Ilmu Teknik Elektro           =     4
.

Jenjang D3 Teknik Elektro                   = 137
Jenjang D4 Teknik Elektro                    =  12
Data diolah dari Portal Informasi Pendidikan http://evaluasi.or.id pada Maret 2012. Berikut ini adalah diagram batang jumlah program studi Teknik Elektro dibanding dengan Teknik Informatika dan Sistem Informasi.
 jumlah program studi Teknik Elektro dibanding dengan Teknik Informatika dan Sistem Informasi.

Kapasitas penerimaan mahasiswa baru Teknik Elektro di tiap-tiap universitas sangat bervariasi, mulai dari puluhan hingga ratusan orang pertahun. Untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berkisar 40 hingga 200 orang mahasiswa baru pertahun.

Jenjang yang terbanyak dibutuhkan pasar kerja adalah S1, D4, dan D3. Dari data diatas,  Teknik Elektro memiliki 425 program studi, sedangkan Informatika (program studi Teknik Informatika dan Sistem Informasi) sebanyak 798.

Jika diasumsikan tiap perguruan tinggi mampu menghasilkan lulusan S1, D4 dan D3 rata-rata sebanyak 20 orang pertahun, maka jumlah lulusan Teknik Elektro seluruh Indonesia = 8500 orang pertahun, sedangkan Informatika sebanyak 15.960 orang pertahun.



2. Jumlah Kebutuhan Tenaga Teknik Elektro 

Kebutuhan akan tenaga Teknik Elektro (tidak termasuk Informatika) masih sangat tinggi baik untuk memenuhi kebutuhan reguler maupun program khusus pemerintah. Kebutuhan reguler termasuk pemenuhan tenaga kerja di beberapa sektor, misalnya perusahaan penyedia ketenaga-listrikan (PT PLN dalam pembangunan pembangkit 10.000 MW tahap I dan tahap II membutuhkan sekitar 1000 tenaga kerja baru pertahun), perusahaan operator telekomunikasi, industri umum dsb.

Dalam kurun 2011 hingga 2025 diperkirakan kebutuhan tenaga Teknik Elektro akan melonjak tajam, yakni lebih dari 150.000 orang, khususnya dalam rangka memenuhi program pemerintah yang disebut MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) adalah program jangka panjang bangsa Indonesia hingga 2025 yang ditekankan pada pembangunan:

Klaster Ekonomi yang terbagi dalam 6 wilayah berdasarkan letak geografis dan sumber daya alam
 Konektifitas antar Klaster Ekonomi, yaitu pembangunan infrastruktur untuk transportasi darat, laut, udara, dan sistem komunikasi, serta utilitas pendukung yang lain termasuk sistem kelistrikan
Peningkatan Sumber Daya Manusia
Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dalam website http://www.pii.or.id memperkirakan bahwa untuk memenuhi program MP3EI dibutuhkan tenaga kerja:

Teknik Elektro

Tahun 2011 – 2015 = 29.089 orang
Tahun 2015 – 2020 = 46.201 orang
Tahun 2020 – 2025 = 74.591 orang


Informatika

Tahun 2011 – 2015  =  4.590 orang
Tahun 2015 – 2020 =  7.288 orang
Tahun 2020 – 2025 = 11.186 orang


“Booming” kebutuhan tenaga ini perlu ditangkap oleh institusi pendidikan di Indonesia. Terlihat bahwa Indonesia akan kekurangan tenaga Teknik Elektro untuk kurun waktu 2011-2025, karena kebutuhan pasar kerja jauh melampaui kemampuan produksi perguruan tinggi. Konsekuensi logis apabila tidak tercapai keseimbangan, maka tenaga-tenaga asing akan masuk untuk mengisi kekosongan tersebut.

Diagram lengkap kebutuhan tenaga teknik di Indonesia disajikan dalam diagram dibawah ini.

Sumber : http://fortei.org/?page_id=295

0 komentar:

Posting Komentar